Mohon tunggu...
Benyamin Saputra Kurniawan
Benyamin Saputra Kurniawan Mohon Tunggu... Wirausaha -

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Paska Tes Sepang MotoGP: Lorenzo Bakal Juara Dunia 2016 Tanpa Lawan?

6 Februari 2016   16:24 Diperbarui: 6 Februari 2016   23:32 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, dari kedua perubahan besar tersebut, sepertinya untuk saat ini Lorenzo-lah yang paling 'hoki' karena gaya balapnya yang smooth dan tidak grasak-grusuk sangat klop dengan karakter ban Michelin. Sedangkan beberapa pebalap lainnya masih banyak yang berusaha menyesuaikan diri. Satu-satunya pebalap yang paling berpengalaman dengan ban Michelin di grid MotoGP tahun ini adalah Valentino Rossi. Dan memang terbukti 'The Doctor' lah yang mampu menguntit catatan Lorenzo meski agak jauh tertinggal, tapi itupun ada sebabnya, kita bahas di akhir artikel ini nanti ya.

Tetapi terlebih daripada itu, adapula pebalap yang lebih kesulitan dengan ban Michelin. Mereka adalah pebalap-pebalap dengan gaya balap yang agresif seperti Marc Marquez. Marc yang terbiasa melakukan late braking kini dipaksa harus mengerem lebih awal dan lebih smooth. Ketika di dalam tikungan pun Marc juga lebih kesulitan untuk menerapkan gaya balapnya yang khas, yaitu elbow down yang merebahkan motor dengan sangat hingga membuat sikutnya menggresek aspal. Dengan Michelin, gaya balap tersebut sepertinya akan hilang. Inilah salah satu faktor yang membuat Lorenzo terlihat perkasa, padahal bisa jadi dikarenakan beberapa lawan terberatnya saat ini masih dalam tahap penyesuaian.

Tetapi untuk Marquez, memang sedang menghadapi masalah besar di awal tahun ini jika tidak dapat segera memperbaiki gaya balapnya. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mengapa? Ini juga sekaligus merupakan poin kedua yang menjadi penyebab mengapa Lorenzo begitu kuat di sesi tes kemarin.

Peralihan ke ECU standar membuat Honda terseok-seok.. Karena selama ini bisa dikatakan dalam hal teknologi (terutama elektronik), Honda-lah yang paling unggul di antara pabrikan lainnya, bahkan dengan Yamaha sekalipun. Maaf, tetapi kenyataanya memang Marquez sejak pertama bergabung di kelas MotoGP berada di tim dengan level teknologi elektronik yang paling mutakhir. Apalagi kita semua tahu Honda bahkan mengaplikasikan teknologi robot Asimo-nya untuk sebagai penyeimbang geometri motor yang sering menjadi bahan olok-olokan para fans Rossi dan Lorenzo di Indonesia untuk ditujukan ke Marquez. Itulah mengapa Marquez dijuluki seperti seekor kucing oleh Colin Edwards karena ia seringkali selamat dari kecelakaan-kecelakaan tertentu.

Tapi memang prestasi Marquez di kelas MotoGP tak bisa dipungkiri sebagai salah satu pebalap fenomenal di sepanjang sejarah MotoGP. Segudang rekor yang dipecahkan bocah berusia 20an tahun itu dilakukannya di antara pebalap-pebalap senior yang bahkan sudah jauh lebih berpengalaman darinya seperti sang-36-tahun Valentino Rossi. Plus juga hal tersebut terbukti tidak dapat dilakukan oleh rekan setimnya yang juga tergolong pebalap cepat - Dani Pedrosa.

Kembali ke perubahan ECU. Honda yang selama ini teknologi elektroniknya paling mutakhir sepertinya sekarang menjadi pabrikan yang paling 'kaget' dengan kemampuan ECU standar buatan Magneti Marelli. Beda dengan Yamaha, apalagi Ducati yang sudah lebih dulu menggunakan ECU standar di tahun-tahun sebelumnya melalui tim satelitnya. Otomatis pengembangan motor Ducati juga sudah mengacu berdasarkan kemampuan ECU standar tersebut. Hal ini tidak dialami oleh Honda, wajar saja mereka sekarang terlihat sangat kesulitan di sesi tes Sepang yang lalu.

Dengan melemahnya Honda, otomatis pesaing terberat Lorenzo di sesi tes kemarin sudah berkurang 2 orang, yaitu Marquez dan Pedrosa. Jadi inilah yang menurut saya membuat Lorenzo terlihat begitu digdaya dibanding pebalap-pebalap lainnya.

Ini bisa menjadi awal yang bagus bagi Lorenzo. Tetapi sekali lagi saya tekankan ini masih terlalu dini untuk diprediksi. Masih ada Rossi yang secara perlahan namun pasti kerap memberikan kejutan saat race dibanding saat sesi time attack. Plus ditambah kalau saja The Doctor diberikan kesempatan yang sama saat sesi tes Sepang lalu dengan Lorenzo, mungkin saja catatan waktunya tidak akan tertinggal jauh dengan sang juara dunia.

Rossi mengaku diberikan 'tugas kotor' saat menjalani sesi tes pra musim Sepang. Tugas kotor maksudnya di sini adalah, dia lebih ditugaskan untuk memperoleh data sebanyak-banyaknya untuk kepentingan pengembangan motor Yamaha. Mencoba berbagai hal, berbagai setup motor, berbagai kondisi simulasi, dan melahap banyak putaran. Lihat saja di sepanjang sesi tes Valentino Rossi merupakan salah satu pebalap yang melakukan putaran lebih dari 50 lap. Di hari pertama pebalap yang akan berusia 37 tahun di 16 Febuari mendatang itu melahap 55 lap, sedangkan Lorenzo 37. Di hari kedua Rossi 54 lap, Lorenzo 32. Di hari terakhir Rossi mencatat 38 lap dan Lorenzo 36.

Di sisi lain, Lorenzo memang sudah sedari awal menjalani sesi tes untuk memperbaiki performanya secara pribadi. Mencari kekurangannya, memperbaiki masalah, dan mencoba menjadi yang tercepat. Mungkin kalian berpikir kondisi ini sangat tidak fair, namun sebenarnya tidak juga karena wajarlah status Lorenzo sebagai juara dunia, Yamaha ingin memastikan agar setidaknya gelar tersebut tidak lepas dari genggaman pebalap Yamaha. Jadi harus ada setidaknya satu pebalap Yamaha yang dapat dijadikan andalan. Sedangkan Rossi, saya yakin Yamaha tak main-main memberikan kepercayaan pengembangan motor.

Seandainya memang Rossi diminta untuk melakukan hal seperti itu, itu artinya kemampuan analisis The Doctor memang di atas rata-rata bahkan bila dibandingkan oleh rekan timnya sendiri. Jadi masing-masing pebalap ada tugasnya sendiri. Toh di sesi tes selanjutnya juga Rossi pasti akan diberikan kesempatan yang sama dengan Lorenzo untuk mengamankan situasi 2015 dimana MotoGP didominasi oleh 2 pebalap Yamaha saja - entah siapa yang keluar jadi juara dunia, pokoknya Yamaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun