Matematika merupakan bagian dari kurikulum yang termasuk dalam bidang tersebut dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir sistematis, memungkinkan penalaran logis. Matematika membutuhkan keterampilan yang dibutuhkan hanya untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan dan menguasai matematika dengan kuat, yang harus didorong sejak usia dini.
Namun, di tingkat dasar dan menengah, masalah yang berkaitan dengan kurangnya kemahiran dalam materi sering terjadi. Dan apa yang membuat siswa kurang tertarik untuk belajar matematika? Hal ini disebabkan kurangnya penguasaan materi matematika untuk mengakomodir rendahnya minat siswa dalam belajar matematika.
Kenapa begitu? Karena matematika adalah mata pelajaran yang cukup sulit dan siswa selalu menganggapnya tidak menarik. Akan tetapi, meskipun ada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika bagi siswa, keluhan tentang kesulitan belajar matematika masih sering terjadi. Kesulitan dalam belajar matematika tidak hanya datang dari siswa itu sendiri tetapi juga bisa datang dari luar siswa itu sendiri. Misalnya, cara guru menyajikan pelajaran yang kurang menarik, sehingga siswa kurang tertarik untuk belajar matematika.
Ketidakpedulian siswa terhadap pembelajaran matematika merupakan kegiatan dalam proses pembelajaran matematika dan masih didominasi oleh paradigma pendidikan dengan ciri-ciri sebagai berikut: Guru perlu aktif dalam mengkomunikasikan informasi, dan siswa pasif ketika menerima bimbingan dan siswa dipaksa untuk mempelajari apa yang diajarkan oleh pendidik dengan hukuman karena gagal melakukan pekerjaan tanpa arti dan makna.Â
Hal ini sangat tergantung pada guru ketika kemampuan siswa kurang berkembang dan kemampuan berpikir dan bernegosiasi melalui interaksi antara siswa atau dengan guru kurang berkembang, kondisi ini harus diubah dengan menempatkan pembelajaran. pengalaman dunia nyata yang mereka miliki.
Ketika seorang siswa yang tidak tertarik belajar matematika dibiarkan tanpa pengawasan seorang pendidik (guru), siswa hanya duduk dan mendapatkan materi dari guru, tetapi siswa tersebut merasa tidak nyaman dan bosan pada saat belajar bersama guru.
Pelajaran matematika yang terasa sulit dan membosankan menjadi pelajaran yang semakin tidak diharapkan oleh siswa (siswa).
Siswa yang berminat belajar dan memiliki sikap positif terhadap kelas dapat mempelajari mata pelajaran tersebut dengan nyaman, dan diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Guru harus mampu mengembangkan sistem pembelajaran dengan strategi yang berbeda-beda dan tentunya mampu melibatkan siswa secara aktif.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat berpartisipasi secara fisik dalam seluruh proses pembelajaran, tidak hanya secara mental, sehingga mereka dapat merasakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan memaksimalkan hasil belajarnya. Oleh karena itu, pembelajaran harus bersifat antar guru dan dikaitkan dengan peningkatan aktivitas dan keterlibatan siswa.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menunjukkan bahwa siswa tertarik untuk belajar. Meningkatnya minat belajar siswa diharapkan dapat meningkatkan keterampilannya, yang tercermin dari hasil belajar yang lebih baik.Â
Oleh karena itu, semua guru yang ingin meningkatkan hasil belajar siswanya pasti akan menemukan berbagai macam pemecahan masalah yang dihadapinya, terutama yang menjadi penyebab buruknya hasil belajarnya.