Mohon tunggu...
Hadi
Hadi Mohon Tunggu... Penulis - Tukang Buku

membaca, menulis, membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Proyek Satu Musim

28 Desember 2023   08:51 Diperbarui: 28 Desember 2023   12:26 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wajah-wajah galau menyelimuti Balairung Asgard. Para dewa itu terancam kehilangan matahari, bulan, dan kerabat mereka yang paling cantik, Freya.
"Kalau aku sampai keluar dari sini, biang keroknya harus mati," ancam Freya.

Semua mata menoleh ke biang kerok yang dimaksud, Loki.
Tidak ada gunanya berdebat dengan orang, eh dewa, yang lagi marah. Loki segera mengundurkan diri dari balairung.

                                                               * * * * *

Baca juga: Morfologi Rajungan

Para dewa sering merasa tidak nyaman. Khawatir sewaktu-waktu para raksasa masuk dan menghancurkan Asgard. Sebelum terjadi, mereka harus membuat tembok pelindung yang cukup besar, tinggi, dan kokoh. Tembok yang tidak bisa ditembus raksasa sebesar apapun. Tembok yang lebih segalanya daripada tembok Cina. 

Mungkin mendapat bocoran dari algoritma Metal, sesosok pengembara tiba-tiba datang ke Asgard dengan menunggang kuda. Dia menawarkan jasa pembuatan tembok yang dia jamin jauh lebih bagus dari yang buatan Cina. Tembok itu akan selesai hanya dalam tiga musim. Bayaran yang dia minta jauh di atas upah kuli dan laden, matahari, bulan, dan Freya.

Asgard memang butuh benteng pelindung, tapi mereka tidak sanggup kehilangan matahari, bulan, dan terutama Freya. Odin langsung menolak tawaran itu. Mending ditawarin ke kontraktor "Ono", setidaknya 15% anggaran bisa masuk ke kantong gue. 

Tapi akal licik Loki berkata lain. Biarkan dia membuat tembok. Iyakan juga bayarannya. Tapi waktu pengerjaannya ditawar hingga tinggal semusim. Loki yakin pengembara itu tidak akan mampu menyelesaikannya. Asgard tidak perlu membayar apapun untuk proyek yang mangkrak. 

Paling tidak Asgard bisa punya sepertiga tembok secara gratis. Sisanya bisa diselesaikan pakai dana dewa yang pengerjaannya pakai tenaga warga itu.

Tidak ada yang bisa membantah kalau sang ahli debat sudah bersabda. Semua pihak, kecuali Freya, setuju dengan usul Loki. 

Baca juga: Guru Aji

Proyek satu musim ini bisa dimulai pada hari pertama musim dingin. Pengerjaannya hanya boleh dilakukan oleh si pengembara dibantu kudanya. 

Pembangunan dimulai pada waktu yang sudah ditentukan. Pengembara membuat tembok, sementara kudanya mengangkut batu dari gunung. Progresnya berlangsung dengan begitu cepat. Agaknya proyek ini akan selesai tepat waktu. 

Tidak mau kehilangan matahari, bulan, dan Freya, Odin mengumpulkan para dewa di balairung untuk mencari jalan keluar.
"Di timur, proyek seperti ini bisa dihentikan oleh kokok ayam," kata sesedewa.
"Itu proyek satu malam, bukan satu musim," potong Odin.

Freya yang cemas semakin marah kepada Loki. Dewa-dewa yang takut kehilangan Freya ikut-ikutan menyalahkan Loki. Loki tidak punya pilihan selain walk out dari rapat.

Rapat itu berakhir tanpa solusi konkrit. Bubar begitu Loki pergi. 

Siang itu, seekor kuda betina ujuk-ujuk muncul dengan mbuh-nya. Dia menggoda kuda pengangkut batu milik pengembara. Membawanya jauh ke dalam hutan. Menghilang seperti tertelan black hole.

Tidak ada kuda sama saja dengan tidak ada batu. Tidak ada batu, proyek menjadi mangkrak. Pengembara itu terpaksa meninggalkan pekerjaannya untuk mencari kudanya. Beberapa kali keluar masuk hutan, tidak ketemu juga. 

Musim dingin berakhir. Sesuai harapan Loki dan semua penghuni Asgard, proyek itu tidak selesai. 

Asgard tidak jadi kehilangan matahari, bulan, dan dewi mereka yang paling cantik, Freya. 

Sekian waktu kemudian, Loki pulang diikuti seekor anak kuda berkaki 8. Layaknya anak hewan mengikuti induknya. 

Tidak sedewa pun berani menanyakan asal usul anak kuda itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun