Tidak mau kehilangan matahari, bulan, dan Freya, Odin mengumpulkan para dewa di balairung untuk mencari jalan keluar.
"Di timur, proyek seperti ini bisa dihentikan oleh kokok ayam," kata sesedewa.
"Itu proyek satu malam, bukan satu musim," potong Odin.
Freya yang cemas semakin marah kepada Loki. Dewa-dewa yang takut kehilangan Freya ikut-ikutan menyalahkan Loki. Loki tidak punya pilihan selain walk out dari rapat.
Rapat itu berakhir tanpa solusi konkrit. Bubar begitu Loki pergi.Â
Siang itu, seekor kuda betina ujuk-ujuk muncul dengan mbuh-nya. Dia menggoda kuda pengangkut batu milik pengembara. Membawanya jauh ke dalam hutan. Menghilang seperti tertelan black hole.
Tidak ada kuda sama saja dengan tidak ada batu. Tidak ada batu, proyek menjadi mangkrak. Pengembara itu terpaksa meninggalkan pekerjaannya untuk mencari kudanya. Beberapa kali keluar masuk hutan, tidak ketemu juga.Â
Musim dingin berakhir. Sesuai harapan Loki dan semua penghuni Asgard, proyek itu tidak selesai.Â
Asgard tidak jadi kehilangan matahari, bulan, dan dewi mereka yang paling cantik, Freya.Â
Sekian waktu kemudian, Loki pulang diikuti seekor anak kuda berkaki 8. Layaknya anak hewan mengikuti induknya.Â
Tidak sedewa pun berani menanyakan asal usul anak kuda itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H