1. Bibit berikut media semainya dimasukkan ke dalam lubang tanam. Pastikan bahwa tinggi permukaan media semai sejajar dengan media tanam.
2. Lubang tanam ditimbun dengan tanah yang ada pada bedengan sampai semua media semai terkubur.
3. Tanah yang ada di atas lubang tanam dipadatkan dengan cara ditekan-tekan menggunakan jari.
4. Pastikan bibit melon berdiri tegak dan tidak ada bagian dari bibit tersebut yang menyentuh mulsa. Jika bibit tersebut miring atau
menyentuh mulsa, pertumbuhannya akan terganggu.Â
5. Basahi lubang tanam tersebut, supaya media semai cepat menyatu dengan media tanam. Air yang digunakan untuk membasahi lubang tanam ini tidak boleh terlalu banyak, karena dapat membuat akar bibit melon terlapas dari media semainya.
6. Apabila perlu, dapat diberi naungan pada setiap bibit yang sudah dipindahkan. Naungan ini dapat terbuat dari pelepah batang pisang atau dus yang dipotong berbentuk persegi atau persegi panjang. Potongan ini kemudian dilipat menjadi dua bagian, lalu kedua kakinya direnggangkan dan ditempatkan tepat di atas bibit melon yang baru dipindahkan.
Proses pemindahan bibit ini harus dilakukan dengan cepat, apalagi jika sinar matahari masih terasa terik. Kondisi ladang yang terlalu panas dapat membuat bibit stres dan layu.Â
Supaya pengerjaannya cepat, pemindahan bibit ini sebaiknya dilakukan oleh tiga orang atau lebih, bergantung pada luas lahannya. Satu orang bertugas untuk membuat dan membasahi lubang tanam, satu orang mengeluarkan media semai dan bibit dari polibag, dan satu orang lagi menanam bibit di dalam lubang tanam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H