Mohon tunggu...
Hadi
Hadi Mohon Tunggu... Penulis - Tukang Buku

membaca, menulis, membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cara Transplantasi Melon

9 Desember 2023   13:56 Diperbarui: 9 Desember 2023   14:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Proses transplantasi atau pemindahan bibit melon dimulai dengan membuat lubang tanam menggunakan kayu atau benda runcing lainnya. Kayu runcing tersebut ditusukkan  tepat di tengah lubang mulsa. 

Kedalaman lubang yang dibuat adalah sama dengan tinggi media semai atau polibag, sedangkan diameternya sekitar 1 cm lebih panjang daripada diameter media semai. 

Setelah lubang tanam selesai dibuat, polibag yang berisi bibit diletakkan di samping lubang tanam tersebut dan lubang tanamnya
dibasahi.
Bibit yang akan dipindahkan, kemudian dikeluarkan dari polibag atau seedling tray. Bibit yang ada di polibag dapat dikeluarkan dengan cara-cara berikut ini.

1. Dibuat irisan vertikal pada polibag, kemudian plastik tersebut dikupas hingga tersisa bibit dan media semainya. 

2. Bagian bawah polibag dipotong secara horizontal, kemudian media semainya ditekan ke bawah sampai semua bagian bibit keluar dari polibag.

3. Plastik polibag diremas perlahan, sampai media semainya tidak menempel lagi pada polibag, kemudian bagian dasar polibag ditekan ke atas sampai sepertiga bagian media semainya keluar dari polibag. Setelah itu, media semai dicabut dengan cara dijepit menggunakan ibu jari dan telunjuk. 

Pemindahan bibit yang terdapat pada baki atau seedling tray dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda dengan pemindahan bibit yang disemaikan di polibag. 

Alat utama yang digunakan untuk memindahkan bibit yang ada pada seedling tray adalah tusuk gigi, tusuk sate, atau benda lain yang ukurannya serupa. Alat tersebut digunakan untuk mencungkil media semai berikut bibitnya dari lubang penyemaian. 

Cara seperti ini dapat dilakukan jika media semai benar-benar padat.

Cara lainnya adalah dengan menusuk bagian bawah lubang penyemaian menggunakan benda tumpul sampai media semai berikut bibitnya terdorong ke atas. Setelah itu, media semai dicabut menggunakan ibu jari dan telunjuk. 

Setelah bibit berikut media semainya dikeluarkan, langkah berikutnya adalah menanam bibit tersebut di dalam lubang tanam. Adapun langkah-langkah penanamannya adalah sebagai berikut. 

1. Bibit berikut media semainya dimasukkan ke dalam lubang tanam. Pastikan bahwa tinggi permukaan media semai sejajar dengan media tanam.

2. Lubang tanam ditimbun dengan tanah yang ada pada bedengan sampai semua media semai terkubur.

3. Tanah yang ada di atas lubang tanam dipadatkan dengan cara ditekan-tekan menggunakan jari.

4. Pastikan bibit melon berdiri tegak dan tidak ada bagian dari bibit tersebut yang menyentuh mulsa. Jika bibit tersebut miring atau
menyentuh mulsa, pertumbuhannya akan terganggu. 

5. Basahi lubang tanam tersebut, supaya media semai cepat menyatu dengan media tanam. Air yang digunakan untuk membasahi lubang tanam ini tidak boleh terlalu banyak, karena dapat membuat akar bibit melon terlapas dari media semainya.
6. Apabila perlu, dapat diberi naungan pada setiap bibit yang sudah dipindahkan. Naungan ini dapat terbuat dari pelepah batang pisang atau dus yang dipotong berbentuk persegi atau persegi panjang. Potongan ini kemudian dilipat menjadi dua bagian, lalu kedua kakinya direnggangkan dan ditempatkan tepat di atas bibit melon yang baru dipindahkan.

Proses pemindahan bibit ini harus dilakukan dengan cepat, apalagi jika sinar matahari masih terasa terik. Kondisi ladang yang terlalu panas dapat membuat bibit stres dan layu. 

Supaya pengerjaannya cepat, pemindahan bibit ini sebaiknya dilakukan oleh tiga orang atau lebih, bergantung pada luas lahannya. Satu orang bertugas untuk membuat dan membasahi lubang tanam, satu orang mengeluarkan media semai dan bibit dari polibag, dan satu orang lagi menanam bibit di dalam lubang tanam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun