Pada dasarnya, penyemaian merupakan gambaran kecil dari penanaman yang sesungguhnya. Pada kondisi ini, lingkungan persemaian, seperti suhu, kelembapan udara, media pertumbuhan, dan paparan sinar matahari, dibuat mirip dengan kondisi penanaman nantinya. Tentu saja, ada reduksi di sana sini, mengingat daya tahan bibit belum sekuat tanaman dewasa.
Benih melon disemai di dalam polibag atau seedling tray yang berisi media tanam. Media tanamnya berupa campuran tanah dengan bahan penyubur, seperti kompos, pupuk kandang, bungkil kelapa sawit, kokopit, arang sekam, dan/atau pupuk kimia.Â
Tanah yang digunakan sebaiknya diayak terlebih dahulu, sehingga yang tersisa adalah tanah yang halus tanpa kerikil maupun benda keras lainnya. Tanah ini kemudian dicampur dengan bahan penyubur dengan komposisi 1 : 1. Jika menggunakan lebih dari satu bahan penyubur, komposisinya 1 : 1 : 1.Â
Supaya campurannya rata, proses pencampurannya dilakukan sedikit demi sedikit sampai bobotnya sekitar 15 kg. Setelah itu, dibuat campuran lain dengan komposisi yang sama di tempat yang berbeda.
Campuran tanah dan bahan penyubur ini kemudian dimasukkan ke dalam polibag yang lebarnya 6--10 cm dan tingginya 15--20 cm. Sepertiga isi polibag yang di berada di bawah, dipadatkan. Sisanya dibiarkan longgar. Hal ini ditujukan agar media tanam tetap poros dan mudah ditembus akar. Media tanam ini dituang ke dalam polibag sampai dua per tiga bagian.Â
Supaya air yang disiram ke benih tidak terkumpul di polibag, bagian bawah polibag ini dilubangi. Diameter lubang itu kira-kira 0,5 cm.
Polibag-polibag ini kemudian dijajarkan di atas tanah atau di meja persemaian. Jika ditempatkan di atas tanah, sebaiknya diberi alas terlebih dahulu, supaya akarnya tidak menembus tanah.
Alas ini terbuat dari bahan yang dapat ditembus air dari polibag ke dalam tanah, tetapi cukup kuat untuk menahan penetrasi akar. Kertas koran, dus, dan tripleks adalah contoh-contoh bahan alas yang disarankan.Â
Jika lahan persemaian berada di wilayah yang rentan terkena genangan atau percikan air hujan, perlu dibuat meja persemaian. Tinggi meja ini harus lebih tinggi daripada perkiraan tinggi genangan air, sedangkan panjang dan lebarnya diatur sedemikian rupa agar tidak menyulitkan penyungkupan. Nantinya, jumlah polibag dalam setiap sungkup harus sama.Â
Polibag-polibag yang sudah berisi media tanam ini kemudian disiram menggunakan botol sprayer. Hindari menyiram polibag tersebut menggunakan gayung atau selang, karena dapat mengakibatkan media tanam kelebihan air dan menjadi terlalu lembap.Â
Selain polibag, media semai juga dapat ditempatkan di baki pesemaian atau seedling tray. Baki ini biasanya terbuat dari plastik yang kuat, sehingga dapat digunakan beberapa kali. Pada baki ini terdapat beberapa baris wadah pesemaian, bergantung ukurannya.Â
Ukuran wadah pesemaiaan ini seragam dan di bawahnya terdapat lubang pembuangan cairan. Karena wadah pesemaiannya menyatu, baki pesemaian ini relatif mudah dirawat dan dipindah-pindah. Dalam jangka panjang, penggunaan baki seperti ini lebih ekonomis dibandingkan menggunakan polibag.
Langkah selanjutnya adalah menempatkan benih yang sudah berakar ke dalam polibag atau seedling tray yang sudah diisi media semai.Â
Sebagian jenis melon, bijinya dapat ditanam langsung ke dalam media semai tanpa melalui proses pemeraman. Cara penanamannya adalah dengan memasukkan biji ke dalam lubang di tengah media semai. Biji tersebut dikubur sampai setengah bagian dengan ujung (tempat keluarnya akar) berada di bawah.Â
Semaian ini kemudian ditutup mulsa atau plastik yang tidak tembus cahaya.Â
Pada wilayah yang suhu udaranya relatif tinggi, perlu ditambahkan penutup atau sungkup berupa waring atau paranet yang dibentuk menjadi tenda segitiga. Penyungkupan dengan paranet ini dimaksudkan agar kelembapan udara di sekitar semaian tetap tinggi.Â
Tiga hari kemudian, akar melon akan mulai keluar dari biji-biji tersebut. Selama akarnya belum keluar, sungkup tidak boleh dibuka sama sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H