3. Sulur
Pada dasarnya, melon merupakan tanaman merambat, tetapi batangnya yang tidak berkayu terlalu lemah untuk menopang tanaman ini saat tumbuh secara vertikal. Salah satu bentuk adaptasinya, tanaman ini mengembangkan anggota tubuh yang disebut sulur.
Bentuk sulur mirip dengan cambuk kecil yang ujungnya melingkar seperti spiral. Secara alamiah, organ tanaman ini akan melilit benda apa saja yang ada di dekatnya. Lilitannya begitu kuat, sehingga mampu menahan batang dan cabang melon berikut daun dan buahnya saat tumbuh vertikal.Â
Melon yang dibudidayakan umumnya ditanam di tengah ladang dengan ajir di sekitarnya. Sulur-sulur tanaman ini akan terlihat menjerat ajir, supaya batang dan cabangnya dapat tumbuh vertikal.Â
Dengan tumbuh vertikal, buah melon akan tumbuh tergantung, tidak menyentuh tanah secara langsung, sehingga tidak mudah busuk.Â
4. Daun
Setidaknya ada lima bentuk daun yang terdapat pada tanaman melon, yaitu segi lima tunggal, tiga cuping, lima cuping, tiga cuping menjari, dan lima cuping menjari.Â
Sisi-sisi daun ini tidak rata atau bergerigi. Permukaannya kasar, karena bersisik dan terdapat rambut-rambut pendek. Daun-daun ini tumbuh pada batang atau cabang dengan letak berselang-seling.
Tangkai daunnya panjang dan menyatu dengan tulang daun. Di dekat pertemuan antara tangkai daun dan batang tanaman, dapat tumbuh bunga, cabang, atau ranting.Â
Tulang daunnya bercabang dengan warna yang hampir sama dengan warna daun. Warna daun melon hijau yang lama-kelamaan berubah menjadi hijau tua. Warna daun pada sisi bawah bisanya lebih muda daripada sisi atas.Â
Ukuran daun melon rata-rata 8 -- 15 X 4 -- 10 cm. Pada daun yang bercuping, cuping terbesar terdapat pada ujung daun bagian tengah.