Benih melon yang sudah dipilih, perlu dikecambahkan sebelum disemai. Benih melon dikecambahkan melalui tiga tahap perlakuan, yaitu pencucian, perendaman, dan pemeraman.Â
1. Pencucian
Benih melon yang kadangkala mengandung kotoran dan  atau lendir. Jika tidak dibersihkan, kotoran dan lendir ini dapat menjadi media pertumbuhan jamur yang akibatnya dapat mengganggu pertumbuhan benih.Â
Kotoran atau lendir yang menempel pada benih melon dibersihkan dengan digosok-gosok menggunakan telunjuk dan ibu jari di bawah air mengalir. Penggosokannya dilakukan dengan lembut supaya biji melon tidak pecah.
2. Perendaman
Biji atau benih melonyang sudah bersih ini kemudian direndam dalam air hangat yang suhunya 40 -- 50C. Perendaman dilakukan selama beberapa jam.Â
Pada air yang digunakan untuk merendam tersebut dapat ditambahkan fungisida atau pestisida. Dosis fungisida dan pestisida ini bergantung pada jenisnya, jumlah benih yang direndam, dan aturan pakai yang tertera pada kemasannya.
Fungsi perendaman ini adalah untuk membersihkan biji, menghilangkan jamur dan bibit penyakit lainnya, merangsang pertumbuhan benih, serta menyeleksi benih yang baik dan yang rusak. Benih yang baik biasanya tenggelam, sedangkan yang rusak terapung atau melayang.Â
Benih yang rusak sebaiknya segera dibuang, karena potensi tumbuhnya rendah.Â
Setelah itu, benih dipindahkan ke dalam plastik yang sudah dilubangi untuk ditiriskan. Gantung atau jemur plastik berisi benih ini di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
3. Pemeraman
Setelah kering, benih diperam. Proses pemeraman dimulai dengan menyiapkan media pemeraman berupa kain atau kertas koran basah.Â
Jajarkan benih melon di permukaan media pemeraman tersebut.Â
Setelah itu, media pemeraman ditutup menggunakan media yang sama.Â
Berikutnya, media pemeraman yang berisi benih melon digulung dan diikat.Â
Setelah itu, ditempatkan di wadah kaleng yang dasarnya dilapisi pasir dan bahan pemeraman.
Wadah kaleng tersebut ditempatkan di ruangan yang suhunya tidak berfluktuasi.
Benih ini dapat berkecampah secara optimal jika berada dalam suhu konstan 25-30C.
Untuk menjaga suhu tetap hangat, perlu diletakkan pemanas pada jarak 10 -- 15 cm di atas kaleng. Pemanas yang dimaksud biasanya berupa lampu pijar kecil berukuran 5 -- 15 watt yang digantung.Â
Biarkan benih di tempat itu selama 2 -- 3 hari atau sampai keluar akar sepanjang 1 -- 2 mm.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI