Mohon tunggu...
Febri Fajar Pratama
Febri Fajar Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Pendidikan Kewarganegaraan

Penulis biasa. Masih butuh banyak belajar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Seberapa Pentingkah Mempelajari Bahasa Inggris?

29 September 2016   20:29 Diperbarui: 30 September 2016   15:46 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah kamu berbicara bahasa inggris? |fokusnusa.com

2. Kenapa kita harus belajar bahasa Inggris? Lagi pula kita hidup di Indonesia, bukan di Inggris.

3. Kenapa kita mempelajari bahasa orang lain? Itu tandanya kita tidak memiliki rasa nasionalisme.

Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut memang tidak salah, namun kurang tepat. Kenapa bisa saya katakan demikian? Karena pada dasarnya kita ini adalah bagian dari masyarakat global, ingat, negara kita merdeka juga berkat pengakuan dari negara lain. Kita tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah negara, kita butuh pengakuan, eksistensi dan juga hubungan dengan negara lain untuk membangun ekonomi, dan juga politik luar negeri yang sehat serta menguntungkan bagi perkembangan negara. 

Tapi bagaimana kita mau menjalin hubungan diplomasi dengan negara lain jika kita tidak menguasai bahasa Inggris yang sudah dikukuhkan sebagai bahasa internasional? Janganlah kita egois dan terlalu introvert pada hal semacam itu. Realitanya, kita hidup di jaman yang serba canggih, serba terbuka dan serba cepat. Komunikasi sekarang sudah tidak mengenal batas ruang dan waktu. Kita tidak bisa bersikap apatis dan statis, kita harus membentuk karakter yang dinamis dalam arti menerima pembeharuan, menerima kemajuan demi meningkatkan kualitas diri, namun dengan tidak meninggalkan nilai-nilai budaya serta agama kita sendiri.

Sebenarnya saya agak miris ketika negara lain sudah mulai melek dengan bahasa Inggris, dan sudah sadar akan penting nya kemampuan berbahasa Inggris itu. Kita lihat saja negara-negara tetangga kita yang ada di asia tenggara, walaupun ada sebagian negara yang merupakan negara anggota persemakmuran yang otomatis mayoritas dapat berbicara bahas Inggris, namun sisanya seperti thailand, vietnam, sudah mulai bergerak maju untuk meningkatkan kemahiran masyarakatnya dalam berbahasa Inggris, bahkan vietnam ada di peringkat ke-29, dilihat dari English Proficiency Index (EPI) atau kecakapan dalam berbahasa Inggris. Indonesia saat ini berada pada peringkat ke-32 selama tahun 2015, yang mana hasil tersebut jauh merosot bila dibandingkan pada tahun 2014 yang menempati posisi ke-28. 

Hendaknya hasil tersebut bisa kita jadikan refleksi dan juga motivasi untuk meningkatkan kemahiran kita dalam berbahasa Inggris, agar tidak ketinggalan dari negara-negara lain. Dengan belajar bahasa Inggris bukan berarti kita meninggalkan bahasa daerah dan juga bahasa nasional bangsa, namun perlu digaris bawahi bahwa bahasa Inggris itu penting sebagai sarana untuk kita bergaul di dalam masyarakat global. Apalagi saat ini negara kita sudah memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), yang patut kita sambut dengan hati-hati, karena saingan kita bukan hanya teman kita sendiri, tapi masyarakat ASEAN.

Jadi, apa yang harus kita lakukan guna meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris kita? Sebenarnya saat ini sudah banyak media yang bisa kita gunakan untuk dapat membantu kita dalam mengasah kemampuan kita dalam berbahasa Inggris. Bahkan lembaga pendidikan non-formal pun banyak yang menawarkan jasa kursus bahasa Inggris. 

Kita tinggal memilih saja. Karena saya rasa dengan hanya mengandalkan kemampuan yang di dapat di sekolah saja kurang cukup. Karena di sekolah, kita hanya fokus terhadap penilaian dan tugas, dan terkadang terkesan memaksakan tanpa adanya pendekatan efektif serta menyenangkan untuk meningkatkan gairah peserta didik agar bisa tertarik pada bahasa Inggris. 

Maka dari itu, dalam hal ini, perlu adanya pengetahuan tambahan yang bisa di dapatkan diluar sekolah, bisa dengan mengikuti kursus, menonton film berbahasa Inggris, membaca buku, dsb. Diluar sana banyak sekali media ataupun metode yang ditawarkan untuk dapat mahir berbahasa Inggris. Namun pertanyaannya, apakah hal tersebut efektif?

Satu hal yang pasti adalah, kita harus membuka mata serta pikiran kita terhadap bahasa Inggris tersebut. Jangan sampai kita menjadi anti dan terkesan acuh. Tidak sedikit orang-orang yang belajar bahasa Inggris, kursus bertahun-tahun tapi masih sulit juga berbahasa Inggris. Masalahnya tidak 100% terletak pada lembaga ataupun tenaga pendidik nya, masalahnya ada pada niat nya dan juga pengalaman yang di dapat. Saya akan menitik beratkan pada pengalaman. Maksudnya pengalaman disini apa? Apakah kita harus pergi ke Inggris atau ke amerika sana? Tentu saja tidak. Kita butuh teori, tapi teori tanpa praktek sama saja pincang. Intinya kita harus mencoba untuk bergaul dengan native speaker (penutur asli) untuk dapat mengaplikasikan teori yang kita dapat. 

Memang sebagian tempat kursus terkadang menghadirkan native speaker untuk memfasilitasi siswa agar termotivasi dan tergerak untuk dapat berbicara langsung dengan menggunakan bahasa Inggris. Tapi intensitas yang ditawarkan terlalu sedikit, kadang hanya 1 bulan sekali. Dan kita tidak bisa keep contact terus menerus, atau setiap hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun