Gusti Raden Ayu Kamelia mengerti resikonya bila dia membuka rahasia yang selama ini disimpannya. Pasti seisi Istana Keraton termasuk suami dan anaknya akan terkejut dan akan mengutuk perbuatannya.
Bila semua rahasia sudah diungkapkan, bila diusir dari istana pun, Gusti Raden Ayu Kamelia juga sudah menyiapkan diri dan akan memilih tinggal bersama Nasyabilla di luar Istana Keraton. Dia hanya berharap, bahwa semua hal yang ditakutkan itu tidak terjadi.
Apalagi kakaknya, Kanjeng Gusti Ratu Azijah yang akan membela dan menjelaskan di rapat pertemuan keluarga nantinya. Berpikir seperti itu, membuat hati Gusti Raden Ayu Kamelia menjadi semakin percaya diri. Dia sudah tidak memikirkan apabila ada cibiran lagi dari orang lain atau masyarakat tentang dirinya.
Baca Juga : Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 10)
Masyarakat selama ini hanya melihat hal yang baik dan indah saja dari keluarga keraton. Mereka semua selalu beranggapan bahwa menjadi putri ningrat atau bangsawan keraton pastilah bahagia. Padahal semua itu tidaklah benar.
Banyak tata krama, budaya luhur dan adat dalam kehidupan sehari-hari yang selalu dijaga ketat sesuai dengan protokol di dalam kerajaan termasuk juga dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Terkadang aturan itu sangat menyiksa para anggota keluarga keraton sehingga mereka semua yang menjadi warga istana merasa hidupnya tidak bebas seperti halnya masyarakat umum lainnya dalam menikmati hidup ini.
Akan tetapi, takdir dan nasib tidaklah selalu berjalan seiring dan berdampingan sesuai harapan setiap orang. Setiap nasib baik atau buruk yang terjadi pada setiap manusia, pastilah akibat takdir mereka yang tidak bisa dijaga dengan baik dalam menjalaninya.
"Adikku, Gusti Raden Ayu Kamelia! Karena hari sudah sore, sebaiknya kamu beristirahat di kamarmu dan besok siang temani mbakyu untuk melihat persiapan para penari Bedhaya yang akan tampil di acara malam Gebyar budaya di Pendopo pada malam harinya!"
Kata Gusti Kanjeng Ratu Azijah yang pelan membuat Gusti Raden Ayu Kamelia tersadar dari lamunannya sesaat.
"Saat ini, biarkan Nasyabilla dan para penari Bedhaya lainnya untuk fokus pada tampilan tari Bedhaya yang sakral itu. Jangan sampai dia diberitahu bahwa kamu sebenarnya adalah ibunya sebelum dia tampil dalam tarian itu!" Tambah Kanjeng Gusti Ratu untuk meyakinkan adiknya.