Rasanya, G.R.Ay Kamelia tidak ingin melepaskan pelukannya karena perasaan rindu terdalamnya selama ini.
Kanjeng Gusti Ratu Azijah yang melihat pemandangan itu hanya meneteskan air matanya karena didekap perasaan haru juga.Â
Namun, sebagai seorang Ratu di Keraton, dia harus mampu menjaga wibawa dan menekan perasaannya karena beliau sempat memperhatikan ada beberapa abdi dalem di taman Keputren ikut mengamati adegan tersebut dari kejauhan tanpa berani mendekat atau bertanya bila tidak dipanggil.
Setelah bisa menguasai diri, Gusti Raden Ayu Kamelia melepaskan pelukannya pada Nasyabilla dan memperhatikan wajah anaknya yang jelita itu dengan saksama.
"Aku yakin, ini adalah benar anakku Rizqita Hayyu yang dulu dan aku harus menyelamatkan anakku yang malang ini serta mengangkat harkat martabatnya sebagai seorang ningrat apapun konsekuensinya!"
"Aku tidak boleh lagi melepaskan anakku untuk kedua kalinya dalam penderitaan! Kali ini aku harus bertindak!"
Kata hati Gusti Raden Ayu Kamelia bertalu-talu memompa pikirannya untuk berbuat sesuatu demi anaknya yang telah lama hilang.
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H