Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 10)

9 Juli 2024   12:36 Diperbarui: 14 Juli 2024   18:26 2501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun demikian, dengan nada bergetar dan terbata, Nasyabilla tetap berusaha melanjutkan kisahnya seperti titah Kanjeng Gusti Ratu Azijah.

"Ibunda saya, Nurul Puspita meninggal karena kecelakaan pada kendaraan travel yang ditumpanginya dalam perjalanan pulang ke Magetan di jalan Tol setelah menengok saya di Kota Yogyakarta......Semua itu beliau lakukan semata untuk mengetahui kondisi dan memberikan penyemangat agar saya tetap rajin, giat dan fokus dalam belajar demi meraih cita-cita.....!"

Sampai pada kalimat yang terbata itu, air mata Nasyabilla sudah tidak mampu lagi dibendungnya dan mulai jatuh bercucuran. Dia pun menunduk sedih serta lidahnya menjadi kelu untuk melanjutkan kisah tragis yang menimpa ibundanya, Nurul Puspita Rawadanti.

Nasyabilla merasa telah kehilangan orang yang terpenting dalam hidupnya karena almarhumah merupakan figur yang menjadi pegangan dan tumpuan dalam hidupnya. Beliau adalah satu-satunya orang yang mendampingi, melindungi, menemani dan menyayangi dirinya semenjak kecil dan telah berpulang ke Rahmatullah untuk selamanya.

Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila yang merupakan ibu kandung asli dari Nasyabilla atau Risqita Hayyu yang sejak awal berusaha untuk menahan diri berkomentar di pertemuan itu, kini sudah tak kuasa lagi untuk menahan air matanya yang juga ikut mengalir deras di pipinya.

Dia merasa sangat bersalah dan berdosa karena Nasyabilla yang merupakan anak kandungnya sendiri harus dipisahkan dan juga pernah dibuang untuk dirawat oleh abdi dalem mataya, Nurul Puspita yang ternyata sama menderita dengan dirinya yang menjalani hukuman pengasingan dari ayahandanya, Kanjeng Susuhunan Ramdhanu Adi Wasana.

Baca Juga : Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 9)

Tanpa menunggu izin dari kakaknya, Kanjeng Gusti Ratu Azijah, spontan Gusti Raden Ayu Kamelia segera turun dari kursinya dan menuju Nasyabilla yang tampak pucat pasi didera kesedihan mendalam. Dipeluknya erat gadis penari Nasyabilla itu dengan kasih sayang tulus.

Nasyabilla meskipun kaget namun membiarkan dirinya dipeluk oleh G.R.Ay Kamelia. Setelah sekian lama dirinya juga mendapatkan pelukan kasih sayang lagi dari seorang perempuan sebagai pengganti pelukan dari almarhumah ibundanya, Nurul yang telah meninggal.

Dia tidak menyadari adanya rahasia bahwa sesungguhnya Gusti Raden Ayu Kamelia itu adalah ibu kandungnya yang telah melahirkannya di dunia ini.

Gusti Raden Ayu Kamelia, tidak hanya memeluk Nasyabilla dengan erat, melainkan mencium pipi kiri dan kanannya karena setelah sekian tahun baru kali ini dia bisa memeluk anak gadisnya yang sudah bertambah dewasa dan cantik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun