Mendengar kalimat dari abdi dalem keparak dari Keraton Utama yang biasanya melayani di Istana utama, membuat Kanjeng Gusti Ratu Azijah dan Gusti Raden Ayu Kamelia sejenak dan hanya saling berpandangan tanpa bicara satu sama lain.
Mereka berdua mencoba untuk menduga-duga mengapa sore ini mendadak dipanggil Kanjeng Gusti Pangeran Harya Subekti Hari Prabowo di Istana Utama.
Apakah Kanjeng Susuhunan sudah mengetahui perihal rahasia kehadiran Rizqita Hayyu di Keraton, padahal tidak ada yang bercerita atau mengetahui rahasia itu sebelumnya.
"Salah satu dari kamu, pergilah ke abdi dalem mataya, Nafila yang sedang mengajari kelima mahasiswi tari Bedhaya di Pendopo seberang taman itu dan sampaikan bahwa mulai hari ini, semua penari bedhaya harus tinggal dan bermalam di Asrama keraton karena acara Malam Gelar Budaya tinggal beberapa hari lagi!"
Tiba-tiba Kanjeng Gusti Ratu Azijah berkata pada abdi dalem di depannya sambil mengangkat jari telunjuknya mengarah ke Pendopo kecil di seberang Taman Istana.
Baru juga salah satu abdi dalem yang tertua akan berbalik dan pergi, K.G.R.Azijah sudah menambahi lagi.
"Juga sampaikan secara khusus pada abdi dalem Nafila Nuraulia, bahwa besok siang selepas gladi kotor menari di Pendopo dan waktu beristirahat, Gadis penari yang bernama Nasyabilla diminta untuk menghadap saya di ruang tengah khusus Keputren (Wanita) di Istana bagian belakang!".
"Sendiko Dawuh, Kanjeng Gusti Ratu!" Jawab salah satu abdi dalem dan segera berangkat untuk menyampaikan pesan.
Setelah itu, K.G.R Azijah memberi kode pada Adiknya, G.R.Ay Kamelia untuk berjalan mengikutinya menuju Keraton Utama guna memenuhi panggilan dari Raja yang juga menjadi suaminya.
Baca Juga  : Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 5)