Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 7)

18 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 19 Juni 2024   07:42 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penari Nasyabilla paling tengah dalam tampilan Tari Bedhaya. Sumber gambar Sekolahnesia.com

"Adikku, Raden Ayu Kamelia! Maafkan mbakyumu ini bila mengganggu istirahat siangmu!" Tukas Kanjeng Gusti Ratu Azijah agar adiknya tidak menaruh curiga bila sedari tadi sebetulnya dia lama mengamati di sebelah tempat tidurnya dan jadi ingat akan masa lalu yang kelam dari adik satu-satunya yang dia sayangi.

G.R.Ay Kamelia hanya terdiam dan masih berusaha serta mencerna maksud dari kalimat kakaknya karena baru setengah sadar akibat baru bangun dari tidur siangnya. 

Semua kelelahan pikirannya itu akibat beban pikiran dan hatinya yang masih kebingungan karena dia tidak pernah mengira akan bertemu dengan anak kandungnya, Rizqita Hayyu, meskipun semua itu belum bisa dipastikan kebenarannya.

Mungkin hanya kebetulan ada kesamaan nama. Namun, hatinya menjadi gelisah dan ragu saat melihat adanya tanda lahir berupa tahi lalat di pipi kiri dan pundak Rizqita Hayyu.  Itu adalah tanda lahir terakhir yang dia kenang di malam 23 tahun lalu saat dipisahkan dari bayi perempuannya. 

Baca Juga : Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 1)

"Adikku!, Mohon izin, hemm...bolehkah mbakyumu ini ikut denganmu untuk bertemu dengan Rizqita Hayyu yang telah berubah nama depannya menjadi Nasyabilla? Saya juga jadi penasaran apakah benar itu adalah Rizqita Hayyu anakmu yang dulu atau bukan?"

Suara kakaknya, Kanjeng Gusti Ratu Azijah membuat G.R.Ay Kamelia terdiam sejenak namun segera menjawab dengan mata yang terlihat senang dan terharu.

"Justru itu yang saya harapkan, mbakyu!"

"Maaf, saat tadi di kamar mbakyu, saya takut bila mbakyu Kanjeng Gusti Ratu Azijah tidak berkenan atau tidak percaya dengan cerita saya!" Tambah G.R.Ay Kamelia dengan cepat sebelum kakaknya menjawab.

Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 2)

Tanpa menunggu lama, mereka berdua pun segera keluar dari kamar dan menuju Pendopo Utama Keraton yang megah dan luas itu.

Di dalam taman Istana Keraton yang sejuk dan tertata asri itu memang banyak pendopo atau gazebo untuk berbagai keperluan khususnya untuk pertemuan anggota keluarga kerajaan.

Tiba-tiba, mendadak G.R.Ay Kamelia menghentikan langkahnya dan juga diikuti oleh Kanjeng Gusti Ratu  Azijah.

"Ada apa Gusti Raden Ayu Kamelia?" Tanya kakaknya dengan heran sambil menatap wajah adiknya.

Tanpa menjawab, G.R.Ay Kamelia berdiri mematung dan jari telunjuknya diarahkan pada pendopo kecil di seberang taman tempat abdi dalem mataya, Nafila Nuraulia sedang mengajari gerakan tari Bedhaya pada lima mahasiswi dari Universitas Gadjah Mada yang rencananya akan ditampilkan di Pendopo Utama Keraton pada acara Malam Gelar Budaya Istana.

Kelima penari itu memang sengaja diundang untuk tampil atas ide dari Raden Mas Gusti Rhevangga. Dia adalah dosen di UGM dan merupakan putra pertama dari Kanjeng Gusti Ratu Azijah dan Kanjeng Susuhunan Subekti Hari Prabowo.

Mata Kanjeng Gusti Ratu Azijah langsung bisa mengenali ada satu dari kelima penari yang tampak berbeda dan terlihat gerakan tarinya sangat luwes. Dari caranya menari, gadis itu ternyata bisa menghayati gerakan Tari Bedhaya yang sakral itu.

Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 3)

Dia mengamati lebih seksama lagi dan bisa menebak bahwa penari yang paling cantik itu pasti Nasyabilla atau Rizqita Hayyu. Rasa penasarannya semakin menjadi-jadi untuk mengorek keterangan tentang sosok penari tersebut apakah benar masih ada darah ningrat mengalir di tubuhnya.

"Adikku! Melihat keluwesan gerakannya, pastilah abdi dalem mataya, Nurul Puspita dulunya telah mendidik dan mengajari Rizqita Hayyu menari tradisional Keraton dengan baik!" Bisik lirih K.G.R. Azijah pada adiknya, G.R.Ay Kamelia.

Dengan sedikit kaget dan heran, G.R.Ay Kamelia melihat wajah kakaknya sambil bertanya dengan nada penasaran,"Apakah mbakyu tahu, yang mana dari kelima penari itu yang Rizqita Hayyu?"

"Mata hatiku langsung bisa mengenali mana yang Rizqita Hayyu! Lihat itu gerakannya sangat luwes sekali!. Jadi ingat masa mudamu dulu saat diajari menari oleh abdi dalem mataya Nurul. Juga, dari wajahnya,....sepintas mirip dengan anakmu yang sekarang!"

"Deg..!" Jantung G.R.Ay Kamelia segera berdesir mendengar kalimat kakaknya. 

Dia pun segera mengamati wajah Rizqita Hayyu yang sedang berlatih menari dari kejauhan. Kelihatannya, mereka semua tidak menyadari bila sedang diperhatikan dari pendopo utama oleh Kanjeng Gusti Ratu Azijah dan Gusti Raden Ayu Kamelia.

Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 4)

Gusti Raden Ayu Kamelia langsung teringat dengan putrinya yang sekarang, Gusti Raden Ajeng Lestari Ratnadewati yang saat ini sedang mengikuti MOS (Masa Orientasi Studi) di kampusnya. 

Dia baru saja diterima menjadi mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Wajah dan posturnya sepintas sama dengan Rizqita Hayyu. Kecantikan mereka berdua mengingatkan akan wajah artis atau penyanyi terkenal tanah air favorit di masa mudanya dulu, yaitu Dina Mariana. 

Dia sendiri juga heran, bagaimana bisa seperti itu. G.R.Ay Kamelia pun tidak habis pikir akan hal itu. Bahkan mungkin bisa dikatakan perpaduan kecantikan dari artis Sinetron Revalina S.Temat juga.

Namun wajahnya berubah sedih saat ingat bahwa dulunya dia dipaksa dan dijodohkan dengan seorang bangsawan, namun merupakan putra dari seorang selir kerajaan yang bernama Bendara Kanjeng Pangeran Anggara Waskita Dewa.

G.R.A Kamelia harus mau menerima perjodohan itu. Hal itu semata untuk membebaskan dirinya dari hukuman pengasingan akibat aib yang diperbuatnya semasa mudanya dan itu semua adalah titah dari ayahandanya, KGPH Ramdhanu Adi Wasana.

Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 5)

Suaminya itu merupakan seorang bangsawan dari Kasunanan yang berstatus duda dengan membawa seorang putri hasil perkawinan sebelumnya yang diberi nama Gusti Raden Ajeng Sri Kanti Septi Rahayu. 

Saat ini, dia sedang menyelesaikan skripsinya dan ada di semester terakhir di Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur.

Sedangkan mbakyunya, Kanjeng Gusti Ratu Azijah, dari hasil pernikahannya dengan Kanjeng Gusti Pangeran Harya Subekti Hari Prabowo dianugerahi dua anak.

Raden Mas Gusti Rhevangga sebagai anak pertama yang akan menjadi pewaris tahta Istana Keraton berikutnya. Sedangkan  adiknya, Gusti Raden Ajeng Desiva Frisillia Afanty yang saat ini masih berstatus siswi kelas 12 di Sekolah Menengah Atas di Magelang.

K.G.R. Azijah memang sengaja mengirim anak putrinya yang nomor dua tersebut, meskipun berasal dari kaum ningrat untuk mengikuti pendidikan semi militer di SMA Taruna Nusantara agar bisa menjadi tangguh, disiplin dan mandiri di masa depan.

Sedangkan Rizqita Hayyu adalah anak dari hubungan terlarang di masa SMA nya dulu dengan Kusworo Adi Pranoto, putra dari kaum jelata, yaitu abdi dalem jajar yang sekarang namanya berubah menjadi Nasyabilla Rizqita Hayyu.

Bila semua itu terbukti benar anaknya, maka dia berhak menyandang gelar Raden Ajeng Nasyabilla Rizqita Hayyu dan menerima hak istimewa lainnya sebagai kaum ningrat. 

Akan tetapi, dia tetap tidak diperkenankan untuk tinggal di lingkungan Istana Keraton sesuai aturan Kerajaan.

" Mohon maaf telah mengganggu!"

 Tiba-tiba ada suara perempuan yang membuat Gusti Raden Ayu Kamelia untuk sejenak melupakan kehidupan masa lalunya yang penuh rahasia gelap dan prahara sebagai putri kerajaan.

Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 6)

Entah kapan datangnya, tiba-tiba dia melihat ada dua orang perempuan abdi dalem keparak dari Keraton Utama yang sudah berdiri dan membungkuk di depannya.

K.G.R Azijah yang merasa terganggu segera menanyakan ada perihal apa sampai mereka berdua berani datang menghadapnya tanpa dipanggil.

"Kanjeng Gusti Ratu Azijah dan Gusti Raden Ayu Kamelia! Nyuwun duko ! Ada perintah dari Kanjeng Susuhunan Subekti Hari Prabowo bahwa Ibu Kanjeng Gusti Ratu dan Raden Ayu Kamelia dipanggil ke ruang pertemuan sekarang juga!"

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun