Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 5)

13 Juni 2024   06:49 Diperbarui: 15 Juni 2024   16:52 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gadis Penari Nasyabilla, paling depan di tampilan tari Bedhaya. Sumber gambar KOMPAS.TV.COM

Hal itu disampaikan langsung oleh abdi dalem Pangeran Sentana, Banu Wibiyoso yang mewanti-wanti pada semua yang hadir sepeninggalnya KGPH Ramdhanu dari ruangan pertemuan tertutup malam itu.

Bila sampai bocor ke seluruh warga istana, maka bagi yang membuka rahasia itu akan dihukum seberat-beratnya dan akan dicabut semua hak istimewa serta fasilitas yang diberikan oleh Keraton bahkan akan ikut diasingkan selamanya.

Baca Juga  : Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 3)

Di tengah malam itu juga, setelah pertemuan usai, beberapa pengawal yang setia beserta abdi dalem keparak yang ditunjuk, mereka berangkat untuk membawa G.R.A Kamelia ke Istana yang jauh di pinggir kota untuk menjalani hukuman pengasingan yang telah dijatuhkan padanya.

Istana terpencil yang terletak di daerah hutan lindung milik Keraton itu biasanya dipakai khusus Raja dan permaisuri untuk berlibur  atau berburu di waktu senggangnya.

Tugas yang diembannya bersama Pangeran Sentana, Banu Wibiyoso dari ayahandanya segera dilaksanakan dengan penuh rahasia mulai dari menikahkan Kusworo Adi Pranoto dengan abdi dalem mataya, Nurul Puspita Rawadanti. Setelah itu mereka berdua diminta untuk tinggal di rumah kontrakan di daerah Gejayan, Yogyakarta.

Tiga bulan setelah G.R.A Kamelia melahirkan bayi perempuan mungil yang cantik, Gusti Raden Ajeng Azijah menjemput bayi yang tidak berdosa di tengah malam bersama Pangeran Sentana, Banu Wibiyoso dengan ditemani dua orang abdi dalem keparak untuk diberikan kepada abdi dalem mataya, Nurul Puspita Rawadanti dan Kusworo Adi Pranoto untuk dirawat.

Dengan berlinang airmata, G.R.A Kamelia terlihat sangat berat untuk melepas bayi yang baru dilahirkannya. Setiap malam, dia menyusuinya dengan penuh kasih dan berbisik di telinga anaknya memohon maaf atas kesalahan dirinya sebagai ibu yang tidak mampu lagi memberikan kasih sayang tulus untuk merawatnya sampai dewasa karena sedang menjalani hukuman.

'Mbakyu! Beri nama anakku ini Rizqita Hayyu, yang berarti seorang gadis cantik yang selalu membawa rezeki untuk kehidupannya!" pinta G.R.A Kamelia sambil menyerahkan bayi yang dibungkus dengan kain jarik lurik kepada kakaknya,G.R.A. Azijah.

Semua yang mendengar suara G.R.A Kamelia yang berbicara sambil tersedu, membuat semua yang hadir di Istana pengasingan itu larut dalam kesedihan dan juga ikut meneteskan air matanya.

Baca Juga  : Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 4)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun