"Kamu yakin itu Rizqita Hayyu!?" ucap Gusti Kanjeng Ratu dengan nada setengah bertanya karena sebetulnya itu untuk menutupi rasa keterkejutannya sendiri mendengar berita yang disampaikan adiknya.
"Saya sangat yakin, mbakyu! Bahkan tanda lahir yang ada di badannya juga sama persis! Ternyata, Nurul telah membesarkannya dengan baik sesuai harapan dan doa kita bersama!"
"Lebih dari itu, Rizqita Hayyu tumbuh menjadi gadis yang rupawan dan juga mempunyai keterampilan menari yang sangat sempurna! Itu pasti berkat latihan dan ajaran dari Nurul!"
Mendengar penjelasan adiknya, G.R.Ay Kamelia yang tiada henti membuat Gusti Kanjeng Ratu Azijah terduduk lemas di kursinya dengan perasaan yang dia sendiri juga tidak bisa menggambarkannya.
Harus sedih, gembira, bingung, marah atau bagaimana seharusnya dia bersikap bila memang berita yang disampaikan adiknya itu benar.
"Kamu harus tenang dulu, adikku! Kita harus memastikan bahwa dia memang benar-benar Rizqita Hayyu!" sergah Gusti Kanjeng Ratu untuk menenangkan hati adiknya dan juga hati serta pikirannya sendiri yang menjadi ikut bingung dengan adanya berita yang mengejutkan itu.
"Sudah saya pastikan, mbakyu! Nama lengkap ibunya Nurul Puspita Rawadanti dan ayahnya adalah benar dia, lelaki itu Kusworo Adi Pranoto!" tukas G.R.Ay Kamelia pada kakaknya.
Gusti Kanjeng Ratu Azijah menghela napas panjang sambil bersandar di kursinya dan melihat adiknya G.R.Ay Kamelia dengan perasaan sedih.
"Saya harus melangkah bagaimana, mbakyu? Saya takut bila Kanjeng Sinuhun mengetahui akan hal ini!" ucap G.R.Ay Kamelia Fadila lirih berulang kali sambil tertunduk.
"Sungguh kerinduan terdalam saya ingin bertemu dengan Rizqita Hayyu dan doa-doa yang terucap ternyata terjawab sekarang dalam situasi yang benar-benar sangat mengejutkan hati dan saya tidak tahu harus bagaimana ini!?" tambah G.R.Ay dengan nada lirih memelas setengah terisak.
Mendengar adiknya berbicara seperti itu, pikiran Gusti Kanjeng Ratu Azijah pun segera kembali pada malam kelam 23 tahun yang lalu.