Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 2)

7 Juni 2024   06:46 Diperbarui: 7 Juni 2024   21:57 2479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tari Bedhaya, Penari Nasyabilla paling depan. Sumber gambar Keratondjogja.id

Sementara itu Gusti Kanjeng Ratu Azijah Khoirun Niza yang merupakan kakak tertua dari G.R.Ay Kamelia dan bangsawan dengan kekuasaan tertinggi yang memerintah di Keraton, merasakan ada keanehan saat melihat adiknya yang tiba-tiba masuk ke kamarnya dengan wajah pucat pasi sambil menangis tersedu-sedu serta jatuh terduduk setengah bersimpuh di depannya.

Mengetahui hal itu, beliau memerintahkan beberapa abdi dalem untuk keluar dari kamarnya kecuali abdi dalem tertua yang sudah berusia lebih dari setengah abad untuk tetap di situ.

"Ambilkan segelas air minum untuk Gusti Ayu Kamelia!" perintah beliau pada abdi dalem dan tanpa menunggu, beliau segera membelai rambut panjang adiknya agar hatinya tenang. G.K.R Azijah adalah seorang ratu yang bijak dan berwawasan luas serta sangat menyayangi adiknya G.R.Ay Kamelia.

"Adikku, Gusti Ayu Kamelia! Sebenarnya ada apa? Mari kita bicarakan baik-baik bila ada masalah agar segera didapatkan jalan keluar yang terbaik!" kata G.K.R Azijah pada adiknya dengan suara yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.

Suasana kamar Gusti Kanjeng Ratu yang luas dan penuh dengan perabotan dari kayu jati ukiran yang berkualitas tinggi karena khusus dipesan dari Jepara, ditambah lagi dengan langit-langit dari papan kayu jati yang tinggi membuat suara isak tangis G.R.Ay Kamelia menjadi teredam keluar.

Abdi dalem yang diperintahkan sudah kembali ke kamar dengan membawa nampan dengan dua gelas air putih yang diletakkan di meja di sebelah Gusti Kanjeng Ratu. Setelah itu, dia pun bergegas undur diri dan pamit keluar kamar.

Setelah isak tangis G.R.Ay Kamelia mereda dan kelihatan tenang, G.K.R. Azijah segera mengambil segelas air putih dan memberikannya kepada adik yang disayanginya agar bisa melegakan perasaannya.

"Adikku!, Jika sudah tenang, bersediakah untuk bercerita mengapa adik menangis seperti ini. Perasaan, selama ini saya belum pernah melihatmu menangis seperti barusan yang terjadi! Siapa tahu, mbakyu bisa membantumu mencari jalan keluar bila punya permasalahan!" Bujuk Gusti Kanjeng Ratu pada adiknya, G.R.Ay Kamelia.

"Gusti Kanjeng Ratu, masihkah mbakyu ingat dengan peristiwa malam kelam 23 tahun yang lalu?" Tanya G.R.Ay pada kakaknya yang hanya diam dan terlihat dengan ekspresi wajah yang tampak penuh kebingungan.

"Mbakyu masih ingat, Rizqita Hayyu?!" sambung G.R.Ay Kamelia lagi tanpa memberikan kesempatan pada kakaknya untuk bertanya atau menjawab.

"Saya bertemu dengannya secara tidak sengaja di Pendopo Keraton saat sedang beristirahat dari latihan menari Bedhaya dan aku hampir tidak mengenalinya karena namanya kali ini menjadi Nasyabilla Rizqita Hayyu!" tambah G.R.Ay Kamelia dengan suara tegas untuk meyakinkan kakaknya, G.K.R Azijah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun