Iya, itu adalah Tari kreasi Karya Wayan Limbak, seorang seniman Bali pada Tahun 1930 an dan dipopulerkan juga ke seluruh dunia oleh seorang pelukis Jerman, Walter Spies.Â
Dari berbagai gambaran di atas, akhirnya bisa diambil kesimpulan bahwa dengan melakukan berbagai upaya inovasi atau re-kreasi akan keberadaan berbagai jenis tari tradisional seperti Tari Barong dan Keris serta juga Tari Kecak, ternyata masih mampu untuk bertahan di tengah gempuran model tari kreasi baru atau kontemporer.
Selanjutnya, tinggal diberi perlengkapan dengan penggabungan pada teknologi Artificial Intelligence (AI), seperti animasi, suara, pencahayaan, dan lainnya, akan menjamin bahwa kualitas seni masyarakat kita akan semakin menggebyar panggung pariwisata dunia.
Artikel ditulis untuk Kompasiana.com
Gianyar, Bali, Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H