Panji mendengar, tapi tidak tahu siapa yang bicara. Sepertinya mereka juga para penambang intan liar yang baru datang.
"Ini ada sosok gadis kecil yang tampaknya masih hidup dan tergeletak di pinggir sungai. Kelihatannya dia ketakutan dan tidak bisa bicara.". Ada suara laki-laki lainnya terdengar menjawab.
"Wah, jangan-jangan mereka dibunuh oleh mahkluk penunggu tambang intan liar di sini?"
" Ah, itu hanya rumor! Jangan percaya! Ayo, kita kubur yang meninggal dan kita segera bekerja mencari intan berharga di daerah sini! Mari kita selamatkan gadis kecil itu terlebih dulu! Kasihan sekali sampai wajahnya pucat begitu! " Orang ketiga sepertinya juga segera ikut berkomentar.
"Gadis yang dimaksud oleh mereka itu pasti Divani". Panji ingin berbicara dan memberitahu orang-orang itu bahwa Divani adalah sosok yang berbahaya dan mereka harus waspada, tapi terlambat, sayang napasnya sudah keburu lepas saat dia ingin berucap untuk memberikan peringatan.
Cerpen ditulis untuk Kompasiana.com
Magetan, 2 Mei 2024
#Cerpenbebas
#pulpen
#Sayembarapulpenxii
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H