Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Belajar dari Kasus Magang Ferienjob di Jerman, Pahami Dulu Hal Ini!

29 April 2024   06:11 Diperbarui: 1 Mei 2024   14:56 3232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedih rasanya bila mendengar ada pekerja, mahasiswa atau pelajar yang sedang mengikuti program magang kerja di luar negeri, namun setelahnya, kondisi nasib kehidupan mereka di sana sangat memprihatinkan.

Belajar dari kasus banyak mahasiswa Indonesia yang terlunta-lunta nasib mereka di Jerman karena mengikuti program Ferienjob di Jerman, tak ayal memicu kegaduhan semua pihak terkait pada beberapa waktu lalu di tanah air.

Mereka merasa telah ditipu dengan program yang mengatasnamakan kerja sama dari beberapa kampus ternama di Indonesia atau sekolah dengan Pemerintah Jerman. 

Beberapa jenis pekerjaan dari tempat mereka kerja dan juga sistem penggajian mereka selama magang bekerja ternyata tidak sesuai dengan seperti apa yang ditawarkan pada waktu sebelum berangkat.

Baca Juga: Menyelisik Istilah " Nihon Bare" dan Asal Usul Nama Negara Jepang

Akhirnya semua saling menyalahkan dan mencari di mana letak ketidakberesan program magang kerja tersebut. Dampaknya, ada beberapa orang yang akhirnya ditetapkan oleh pihak berwajib sebagai tersangka karena dianggap sebagai tindakan human trafficking (Perdagangan Manusia) yang tentu saja melanggar hukum.

Siapa yang patut disalahkan?

Sebetulnya, itu semua karena tingkat literasi kita yang rendah ini yang patut dijadikan klausa sasaran kesalahan kita semua. Kita sendiri yang enggan dan malas untuk memahami semua program tersebut dengan jeli dan seenaknya saja menyalahkan pihak Jerman bila tidak sesuai dengan harapan kita.

Bagaimana tidak, minat dan daya baca kita dalam menerima informasi, memahami aspek kelemahan dan kelebihannya serta bagaimana mengolah data yang diterima serta antisipasi untuk tindakan selanjutnya, bisa dikatakan sangat lemah dan memprihatinkan.

Akhirnya celah kelemahan literasi kita itu dimanfaatkan oleh mereka yaitu pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil kesempatan demi keuntungan pribadi mereka.

Tidak peduli mereka dari kalangan perguruan tinggi atau akademis sekalipun juga bisa menjadi korban meskipun pada awalnya memang ada niat baik demi memberikan kesempatan kepada para pelajar atau mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja di luar negeri.

Untuk itu perhatikan hal-hal berikut ini dalam Program Magang Kerja:

Pertama. Apakah program magang tersebut bersifat G to G, U to U, G to U atau U to G? G adalah Government sedangkan U, untuk istilah University atau School. Semua pihak bisa menginisiasi sebuah program magang kerja atau pertukaran mahasiswa/ pelajar.

Bila program tersebut dari Pemerintah (G to G), semua aspek mulai dasar hukum, pembiayaan dan apapun di dalamnya akan ter-cover lengkap dalam draft perjanjian.

Program kerjasama antar pemerintah yang dilaksanakan dari setiap Kementerian masing-masing negara akan mengatur mulai dari proses awal recruitment sampai program itu selesai. Ini adalah program magang yang paling aman untuk dipilih.

Sedangkan untuk program kerja sama magang sisanya, harus memperhatikan banyak aspek secara teliti dan mendetail sebelum program tersebut dilaksanakan demi mencegah dampak negatif yang timbul di belakang hari seperti kasus magang kerja dari Program Ferienjob di Jerman baru-baru ini.

Ilustrasi magang mengajar di KAIST Korea Selatan. Sumber gambar dokumen pribadi
Ilustrasi magang mengajar di KAIST Korea Selatan. Sumber gambar dokumen pribadi

Kedua. Apakah ada Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) sebelum kerjasama magang dilaksanakan?

Di dalam dokumen nota kesepahaman tersebut berisi dan mengatur semua hak-hak serta kewajiban dari masing-masing pihak. Termasuk di dalamnya apabila ada yang wanprestasi (ingkar perjanjian) dan berdampak pada kasus hukum yang berujung pada tuntutan di meja pengadilan.

Klausa pembiayaan, pendanaan, tempat perusahaan, jenis kerja, hak gaji yang diterima dan lainnya serta masa waktu kerjasama magang kerja tersebut harus tercantum secara detail, lengkap dan jelas bagi semua pihak yang dituangkan dalam bentuk kontrak kerja.

Ketiga. Perlukah melakukan konsultasi kepada semua pihak terkait sebelum program magang kerja ke luar negeri tersebut dilaksanakan?

Jawabannya, itu hukumnya wajib. Bila ingin bekerjasama dengan pihak institusi atau lembaga di luar negeri, pastikan pihak yang berkepentingan untuk datang ke Kedutaan Besar Negara Asing atau Konsulat Jenderal Negara Asing atau Kantor Perwakilannya yang terdekat guna mendapatkan informasi selengkap mungkin tentang jenis program magang kerja yang ditawarkan oleh mereka.

Setelah proses tersebut, barulah diputuskan bersama apakah program magang ke luar negeri tersebut aman dan bisa diproses ke tingkat selanjutnya untuk dilaksanakan.

Keempat. Perlukah mempersiapkan diri bagi mereka yang mengikuti program magang di luar negeri?

Sebetulnya semua orang tahu bahwa untuk bekerja di luar negeri itu banyak sekali persiapan yang dibutuhkan. Jadi jangan karena melihat ada orang bekerja di sana dari foto mereka di media sosial kemudian mengambil kesimpulan bahwa semuanya pasti menyenangkan jika kerja di luar negeri.

Ilustrasi Magang kerja di Amerika. Sumber gambar dokumen pribadi
Ilustrasi Magang kerja di Amerika. Sumber gambar dokumen pribadi

Pikiran semacam itu harus dibuang jauh-jauh. Ingatlah bahwa ada dunia yang berbeda di sana mulai dari bahasa, cuasa, makanan pokok, gaya hidup, etos kerja, way of life, adat istiadat, karakter, budaya, kepribadian penduduk, perbedaan waktu, dan juga jenis keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja. 

Semua itu akan berpotensi menjadi masalah bila tidak bisa cepat menyesuaikan diri dan bersosialisasi terhadap kejutan budaya.

Baca Juga: Menyelisik Tragei Reformasi Bulan Mei : Indonesia 1998 dan Korea Selatan 1980

Menguasai Bahasa Inggris lisan dan tulisan saja tidaklah cukup meskipun disebut sebagai Bahasa Internasional. Bila kita memilih Negara seperti Korea Selatan, Jepang atau Jerman, pastilah kita dituntut juga untuk menguasai bahasa mereka semua pada level tertentu yang dipersyaratkan.

Belum lagi jenis skills atau keterampilan yang kita miliki untuk jenis pekerjaan. Apakah hal itu berhubungan dengan perikanan, pertanian, mesin pabrik, komputer, perhotelan, perkayuan, atau kuliner. Bila hanya nekat berangkat tanpa modal keterampilan tersebut, dipastikan akan memunculkan potensi masalah bagi banyak pihak.

Kesiapan terakhir adalah masalah mental dan fisik kita untuk bekerja magang di luar negeri. Ingat bahwa rata-rata ada empat musim di luar negeri dengan jumlah jam kerja terbatas dengan ritme beban yang tinggi bila ditambah dengan kerja lembur.

Memang iming-iming gaji di sana bila dikurskan ke dalam uang Rupiah kita menjadi sangat tinggi, namun harus diingat bahwa untuk biaya hidup mulai dari sewa kamar apartemen, biaya air, gas pemanas ruangan, pajak, makanan, transportasi juga sangat mahal. Bila tidak hemat, bisa malah tekor dari uang saku pada saat berangkat.

Inilah Berbagai Program Magang di Luar Negeri

Program Ferienjob. Itu adalah program magang resmi dan legal dari pemerintah Jerman bagi mereka yang ingin mengisi waktu liburan dan lamanya bisa 90 hari. Program itu ditujukan kepada umumnya para mahasiswa asing atau orang Jerman sendiri saat liburan.

Ingat, program ini biasanya untuk jenis pekerjaan kasar dan orang Jerman sendiri bila tidak terpaksa juga tidak mau mengikutinya. Apalagi bila Ferienjob ini dilakukan pada saat musim dingin, bisa tersiksa bagi kita yang tidak terbiasa dengan suhu dingin yang bisa mencapai minus 20 derajat Celcius.

Ferienjob disebut program illegal? Anggapan itu salah besar. Program ini adalah sangat legal dan sebenarnya kesalahan ada pada proses pengiriman dan jenis pekerjaan yang didapat oleh para mahasiswa Indonesia yang berangkat ke sana yang dilakukan oleh agen liar atau pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab.

Jadi tidak mungkin pihak kampus berdalih bahwa mereka tidak mengetahui dan berusaha melempar tanggung jawab bahwa mahasiswanya berangkat magang ke Jerman setelah banyak keluhan dan muncul masalah yang mengarah pada ranah hukum.

Program Magang Kerja ke Korea Selatan dan Jepang. Pada program magang kerja di kedua negara ini, sudah ada kerjasama antar Pemerintah secara resmi dibanding Program Ferienjob di Jerman.

Program kerja di Korea Selatan dan Jepang berlangsung selama 3 tahun. Sedangkan untuk proses rekruitmen ada di pihak Dinas Tenaga Kerja dengan (Balai Latihan Kerja) BLK atau KLK untuk tempat seleksi sekaligus tempat belajar Bahasa Korea atau Jepang.

Para calon pemagang kerja juga harus lulus serangkaian tes dan juga menerima berbagai pelatihan untuk mengusai keterampilan yang dipersyaratkan. Setelah dokumen dinyatakan lengkap, mereka akan terjadwal secara resmi dan diberangkatkan termasuk penempatannya.

Ilustrasi Magang Kerja, jenis Arubaito di Jepang. Sumber gambar dokumen pribadi
Ilustrasi Magang Kerja, jenis Arubaito di Jepang. Sumber gambar dokumen pribadi

Hanya saja, mengingat kebutuhan tenaga pekerja magang yang sangat tinggi, pihak ketiga dalam hal ini Pihak Swasta dengan PJTKI dan LPTK-nya juga bisa memberikan dan menyediakan tempat pelatihan sampai pada proses pemberangkatannya.

Baca Juga: Menyusuri Volendam, Desa Nelayan dan Zaanse Schans, Desa Kincir Angin di Belanda

Selanjutnya ada Program Ausbildung yang juga legal dan bisa dijadikan alternatif pilihan magang kerja di Jerman. Sebetulnya, program ini adalah program pendidikan kelanjutan setelah lulus sekolah dan program ini sangat diminati oleh orang Indonesia.

Ada dua jenis Ausbildung, yaitu Ausbildung Murni, dan Ausbildung Sistem Ganda, di mana, sambil sekolah, tapi juga bisa menyambi kerja ringan. Program Ausbildung ini diadopsi di SMK kita dengan Program Pendidikan Sistem Ganda melalu Praktik Kerja Industri (Prakerin) dengan berbagai perusahan di tanah air dan luar negeri dengan masih berstatus pelajar.

Hanya saja, bagi mereka yang sudah memiliki banyak keterampilan yang berstandar Internasional dengan dibuktikan adanya sertifikat resmi serta ingin bekerja magang melalui Ausbildung ini, diwajibkan untuk menguasai Bahasa Jerman mulai dari Level A1, A2, dan B1 bila ingin kerja di Jerman. Bila tidak, jangan harap bisa mendapatkan visa untuk bekerja di sana.

Pada program ini bisa berangkat langsung ke Jerman secara individu setelah memenuhi kualifikasi dan persyaratan. Namun jika gamang, bisa menggunakan jasa agen yang kredibilitasnya tidak meragukan untuk mengurus kerja di program Ausbildung ini.

Terakhir adalah Magang kerja dengan program Working Holiday Visa di Australia.

Program itu ditujukan bagi mereka, mahasiswa yang sudah lulus minimal setara dengan Diploma 3 atau Undergraduate untuk Program S-1. Mereka yang berminat harus menguasai Bahasa Inggris lisan dan tulis dari Indonesia yang ingin mendapatkan pengalaman bekerja di Australia.

Ilustrasi Magang kerja pegawai Toko di Perth Australia Barat. Sumber gambar dokumen pribadi
Ilustrasi Magang kerja pegawai Toko di Perth Australia Barat. Sumber gambar dokumen pribadi

Program bekerja magang apa saja yang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki berlaku selama satu tahun lamanya dan bisa berpindah tempat di kota pada negara bagian mana saja di Australia. Namun, bisa diperpanjang menjadi dua tahun bila berkelakuan baik selama tinggal di sana.

Program magang kerja yang sebenarnya juga sambil berlibur di Australia ini sangat diminati oleh para generasi muda dari berbagai negara di dunia. Tidak heran, setiap tahunnya ribuan pelamar mencoba untuk mengikuti program yang ditawarkan Pemerintah Australia ini.

Lapangan pekerjaan yang ditawarkan meliputi kawasan perikanan, perkebunan, peternakan, kuliner, restoran, pabrik, konveksi, proyek pembangunan jalan atau rumah dan juga di rumah sakit atau dunia kesehatan.

Dari berbagai magang kerja yang disebutkan di atas, tidak ada salahnya juga kita semua untuk selalu mencari dan mendapatkan informasi selengkap mungkin serta memahami semua aspek persyaratan, konsekuensi dan aturannya bila ingin magang kerja di luar negeri. 

Syukur bila hal itu didapat oleh mereka yang bersedia memberikan testimoni pengalaman berharga selama bekerja di luar negeri sebagai nara sumber langsung.

Jadi sekali lagi, jangan karena melihat bahwa mereka yang bekerja di luar negeri dianggap pasti selalu menyenangkan dan gajinya besar, serta parahnya berani berangkat tanpa melakukan semua persiapan dan mempunyai bekal keterampilan apapun. Jika memaksa, dipastikan akhirnya hanya akan menuai masalah di negeri orang.

Ilustrasi Liburan sambil bekerja di Perth, Australia Barat, Program Working Holiday Visa. Sumber gambar dokumen pribadi
Ilustrasi Liburan sambil bekerja di Perth, Australia Barat, Program Working Holiday Visa. Sumber gambar dokumen pribadi

Oleh karena itu, mari kita gelorakan lagi semangat bahwa "Hujan emas di negeri sendiri itu lebih menyenangkan daripada hujan batu di negeri orang lain"

Artikel ditulis untuk Kompasiana.com

Magetan, 29 April 2024

Referensi :

Ultimate Guide to the Australian Working Holiday Visa - Road Affair

IT Ausbildung in Germany (IT Specialist Program) 2024-2025 (gogermany.net)

Exploring Ferienjob: A summer adventure for international students in Germany - International Journalism (svjmedia.nl) 

2024/2025 List of Different Internship in South Korea (careergigo.net)

Kemnaker Terus Perkuat Program Pemagangan di Jepang : Berita : Kementerian Ketenagakerjaan RI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun