Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Belajar dari Kasus Magang Ferienjob di Jerman, Pahami Dulu Hal Ini!

29 April 2024   06:11 Diperbarui: 1 Mei 2024   14:56 3232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawabannya, itu hukumnya wajib. Bila ingin bekerjasama dengan pihak institusi atau lembaga di luar negeri, pastikan pihak yang berkepentingan untuk datang ke Kedutaan Besar Negara Asing atau Konsulat Jenderal Negara Asing atau Kantor Perwakilannya yang terdekat guna mendapatkan informasi selengkap mungkin tentang jenis program magang kerja yang ditawarkan oleh mereka.

Setelah proses tersebut, barulah diputuskan bersama apakah program magang ke luar negeri tersebut aman dan bisa diproses ke tingkat selanjutnya untuk dilaksanakan.

Keempat. Perlukah mempersiapkan diri bagi mereka yang mengikuti program magang di luar negeri?

Sebetulnya semua orang tahu bahwa untuk bekerja di luar negeri itu banyak sekali persiapan yang dibutuhkan. Jadi jangan karena melihat ada orang bekerja di sana dari foto mereka di media sosial kemudian mengambil kesimpulan bahwa semuanya pasti menyenangkan jika kerja di luar negeri.

Ilustrasi Magang kerja di Amerika. Sumber gambar dokumen pribadi
Ilustrasi Magang kerja di Amerika. Sumber gambar dokumen pribadi

Pikiran semacam itu harus dibuang jauh-jauh. Ingatlah bahwa ada dunia yang berbeda di sana mulai dari bahasa, cuasa, makanan pokok, gaya hidup, etos kerja, way of life, adat istiadat, karakter, budaya, kepribadian penduduk, perbedaan waktu, dan juga jenis keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja. 

Semua itu akan berpotensi menjadi masalah bila tidak bisa cepat menyesuaikan diri dan bersosialisasi terhadap kejutan budaya.

Baca Juga: Menyelisik Tragei Reformasi Bulan Mei : Indonesia 1998 dan Korea Selatan 1980

Menguasai Bahasa Inggris lisan dan tulisan saja tidaklah cukup meskipun disebut sebagai Bahasa Internasional. Bila kita memilih Negara seperti Korea Selatan, Jepang atau Jerman, pastilah kita dituntut juga untuk menguasai bahasa mereka semua pada level tertentu yang dipersyaratkan.

Belum lagi jenis skills atau keterampilan yang kita miliki untuk jenis pekerjaan. Apakah hal itu berhubungan dengan perikanan, pertanian, mesin pabrik, komputer, perhotelan, perkayuan, atau kuliner. Bila hanya nekat berangkat tanpa modal keterampilan tersebut, dipastikan akan memunculkan potensi masalah bagi banyak pihak.

Kesiapan terakhir adalah masalah mental dan fisik kita untuk bekerja magang di luar negeri. Ingat bahwa rata-rata ada empat musim di luar negeri dengan jumlah jam kerja terbatas dengan ritme beban yang tinggi bila ditambah dengan kerja lembur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun