Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengaku Mencintai Rasululloh SAW?,Tonton Muhammad: The Messenger of God (2015)

1 April 2024   18:02 Diperbarui: 1 April 2024   18:05 2980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maaf, apakah Anda semua sudah menonton film religi Muhammad : The Mesenger of God, besutan Sutradara Iran, Majid Majidi ini?

Jika belum, inilah saatnya yang tepat untuk menontonnya. Apalagi, jika Anda sebagai orang muslim selalu mengatakan ' Mencintai Rasululloh SAW' baik secara lisan maupun dalam hati, namun tidak pernah mengetahui kisah selengkapnya tentangan nabi kita tersebut. Ironis, kan!?

Film yang apik dan detil menggambarkan kehidupan masyarakat di zaman Jahiliyah (kegelapan). Tidak ada benar atau salah, tidak ada perasaan berdosa atau bersalah, tidak ada hal yang patut disembah kecuali hanya mengumbar kemaksiatan dan nafsu duniawi.

Bagaimana pengaruh para penguasa dengan, Bani Hasyim dan masyarakat suku Quraisy, divisualkan secara menarik dengan dialog-dialog yang mudah dipahami karena sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Meskipun pada proses awalnya, film ini diperkirakan akan menuai kontroversi, namun ternyata, setelah melalui proses awal yang panjang, kaun Syiah dan Sunni di beberapa Negara Arab, tidak mempermasalahkan dan menerimanya.

Film yang skenario awalnya di tahun 2007 sampai selesai di tahun 2014 dengan pemutaran perdana atau premiernya pada awal tahun 2015, telah meraup keuntungan yang sangat besar.

Terlepas dari tujuan itu, Majidi sang Sutradara, melalui film Muhammad : The Messenger of God, hanya ingin memberikan pemahaman pada negara barat yang menentang Islam, bahwa ajaran agama Islam itu sesungguhnya agama yang seperti apa?


Kisah dibangun untuk menggambarkan masyarakat saat beliau, Muhammad yang dilahirkan sekitar tahun 570.  Perjalanan semenjak dari kecil sampai menjadi nabi, sosok beliau tidak divisualisasikan secara nyata dan jelas, melainkan dari sisi sinematografi yang lainnya. Oleh karena itu, film ini sesuai dengan harapan para kaum muslim di berbagai Negara.

Cerita Raja Abrahah yang memimpin pasukan gajah dengan ribuan tentara yang akan menaklukan kota Mekah dan menghancurkan Ka'bah menjadi pembuka menit awal dari film ini.

Abrahah dengan sombongnya tidak percaya, bahwa Ka'bah adalah rumah Allah yang terjaga. Tak ayal, semua menjadi binasa saat ribuan burung ababil terbang membawa batu api yang membara di paruhnya dan dijatuhkan tepat di atas mereka.  Semua itu sudah tertuang di dalam ayat-ayat Al-Qur'an di surat Al Fil, 1-5.

Oleh karena itu, tahun itu disebut sebagai Tahun Gajah, dan pada tahun itulah Muhammad dilahirkan. Kehidupan sedehana dan cinta kasih saying beliau pada umatnya sungguhlah sangat besar tak terkira. Beliau yang membawa umat manusia di muka bumi ini bisa keluar dari zaman kegelapan (jahiliyah) menuju zaman yang penuh ilmu pengetahuan sepertisaat ini.

Wah, rasanya bisa jadi spoiler nih bila saya menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW secara lengkap dari film ini. Untuk itu, sebaiknya Anda tonton sendiri di saat ada waktu senggang.

Bila sudah selesai menontonnya, cobalah bermuhasabah diri, masihkah hati kita tidak tersentuh dan segera bertobat?  Ataukah, diri kita lebih memilih kembali lagi ke zaman penuh kemaksiatan pada masa jahiliyah dahulu?

Kisah untuk Ramadan bercerita 2024

ramadan bercerita 2024 hari 22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun