Maaf, apakah Anda semua sudah menonton film religi Muhammad : The Mesenger of God, besutan Sutradara Iran, Majid Majidi ini?
Jika belum, inilah saatnya yang tepat untuk menontonnya. Apalagi, jika Anda sebagai orang muslim selalu mengatakan ' Mencintai Rasululloh SAW' baik secara lisan maupun dalam hati, namun tidak pernah mengetahui kisah selengkapnya tentangan nabi kita tersebut. Ironis, kan!?
Film yang apik dan detil menggambarkan kehidupan masyarakat di zaman Jahiliyah (kegelapan). Tidak ada benar atau salah, tidak ada perasaan berdosa atau bersalah, tidak ada hal yang patut disembah kecuali hanya mengumbar kemaksiatan dan nafsu duniawi.
Bagaimana pengaruh para penguasa dengan, Bani Hasyim dan masyarakat suku Quraisy, divisualkan secara menarik dengan dialog-dialog yang mudah dipahami karena sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Meskipun pada proses awalnya, film ini diperkirakan akan menuai kontroversi, namun ternyata, setelah melalui proses awal yang panjang, kaun Syiah dan Sunni di beberapa Negara Arab, tidak mempermasalahkan dan menerimanya.
Film yang skenario awalnya di tahun 2007 sampai selesai di tahun 2014 dengan pemutaran perdana atau premiernya pada awal tahun 2015, telah meraup keuntungan yang sangat besar.
Terlepas dari tujuan itu, Majidi sang Sutradara, melalui film Muhammad : The Messenger of God, hanya ingin memberikan pemahaman pada negara barat yang menentang Islam, bahwa ajaran agama Islam itu sesungguhnya agama yang seperti apa?
Kisah dibangun untuk menggambarkan masyarakat saat beliau, Muhammad yang dilahirkan sekitar tahun 570. Â Perjalanan semenjak dari kecil sampai menjadi nabi, sosok beliau tidak divisualisasikan secara nyata dan jelas, melainkan dari sisi sinematografi yang lainnya. Oleh karena itu, film ini sesuai dengan harapan para kaum muslim di berbagai Negara.
Cerita Raja Abrahah yang memimpin pasukan gajah dengan ribuan tentara yang akan menaklukan kota Mekah dan menghancurkan Ka'bah menjadi pembuka menit awal dari film ini.