Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyusuri Volendam, Desa Nelayan dan Zaanse Schans, Desa Kincir Angin di Belanda

9 Maret 2024   06:06 Diperbarui: 9 Maret 2024   18:45 2805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marina di Dijk van Volendam, pusatnya Souvenirs. Sumber gambar dokumen pribadi

Dari stasiun bus di Amsterdam Centraal hanya memerlukan waktu sekitar 25 menit dan begitu tiba, hal pertama yang tampak mengesankan adalah kebersihan kota dan keindahan bangunan rumahnya yang termasuk mungil bentuknya di banding rumah di kota lain di Belanda.

Berpose dengan patung nelayan di Dijk van Volendam. Sumber gambar dokumen peibadi
Berpose dengan patung nelayan di Dijk van Volendam. Sumber gambar dokumen peibadi

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah De Dijk van Volendam. Di daerah ini, kita disuguhi desa nelayan yang bersih meskipun lokasinya langsung berada di pinggir pantai.

Banyak jenis souvenirs khas Belanda yang ditawarkan dan bila mengatakan bahwa kita berasal dari Indonesia, langsung saja kita akan diberi banyak potongan harga. Kira-kira Anda tahu mereka mengapa begitu?

Baca Juga : Pom, Pom, Pom!, Spring, Spring, Spring! For Gwangju, Korea Selatan!

Di sekitar Marina, ada banyak toko yang menyewakan pakaian tradisional para Bangsawan Belanda zaman dulu dengan sesi foto yang instagramable secara individu atau berkelompok.

Dijk van Volendam, Belanda. Sumber gambar dokumen pribadi
Dijk van Volendam, Belanda. Sumber gambar dokumen pribadi

Kedua, adalah Volendam Museum. Di situ ada banyak foto dan barang-barang di mana sejarah desa Volendam kuno bisa menjadi seperti desa yang modern seperti saat ini dengan destinasi wisatanya yang menarik. Di situ juga ada foto dari pelukis kaliber dunia, Pablo Picasso yang sering mencari inspirasi di Volendam

Ketiga, tempat yang menarik adalah Visafslag. Itu adalah tempat pengolahan ikan. Sayangnya, pelelangan ikan biasanya akan ramai pada bulan April sampai November. Jadi saya terlalu cepat berkunjung nih! yakni di bulan Maret sehingga tidak bisa menemukan suasana seperti apa proses pelelangan ikan di Volendam itu.

Tempat pelelangan ikan di Marina, Visafslag, Volendam. Sumber gambar dokumen pribadi.
Tempat pelelangan ikan di Marina, Visafslag, Volendam. Sumber gambar dokumen pribadi.

Keempat, saya juga menyusuri kanal-kanal yang ada di Volendam. Beberapa jembatan angkat seperti yang biasa kita temukan di zaman kolonial di beberapa sungai di Jakarta di masa dulu, masih bisa terlihat di Volendam. Kondisi sungai atau kanalnya sangat bersih dengan rumah bercat warna-warni berjajar rapi di kanan kirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun