Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menemukan Uang Ratusan Juta di Dalam Tas Kresek

17 Februari 2024   04:55 Diperbarui: 17 Februari 2024   20:14 2535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang ratusan Juta dalam Tas Kresek. Sumber gambar Otosia.com

Sore tadi mendapat kabar bahwa seorang sahabat guru sekaligus rekan bermain tenis di Club Tenis Dinas Pendidikan telah mendapat musibah sepulangnya dari latih tanding untuk persiapan turnamen tenis Kadindik Cup 2024.

Karena kekurang hati-hatianya, tas tenisnya belum tertutup sempurna dan masih setengah terbuka. Akibatnya, tas yang berisi dompet, handphone, raket tenis dan perlengkapan lainnya berjatuhan di jalan raya tanpa disadarinya selama perjalanan pulang ke rumah.

Hal yang menyedihkan adalah, beberapa barang berharga yang jatuh tadi masih bisa ditemukan kembali setelah disusuri ulang di jalan, namun uang dalam dompet sudah raib. Hanya surat STNK dan beberapa kartu penting lainnya seperti Kartu ATM Bank dan SIM A juga SIM C-nya yang masih ada dalam dompet tersebut.

Baca Juga : Saat Konsep Hidup Sederhana yang Tidak Sesederhana dalam Teori dan Parktiknya

Hanya saja, Handphone-nya sudah diambil orang yang menemukan dan saat ditilpun pada nomor miliknya, hanya ada nada panggil tanpa ada yang menjawab. Anehnya, selang tak lama, terlihat adanya unsur kesengajaan bahwa handphone sahabat saya tadi sudah dinonaktifkan alias ter-turn off oleh orang yang menemukannya.

Tujuannya pasti bisa ditebak, yaitu ingin menguasai barang berharga yang ada ditangannya saat ini. Entah mau dijual atau ingin dipakai sendiri atas barang yang bukan menjadi haknya. Sungguh sulit untuk menemukan orang jujur di zaman sekarang ini.

Apakah Masyarakat Indonesia termasuk High Class Society?

Jika kita semua sepakat menjawab IYA, kita harus melihat ke dalam akan perilaku dan karakter JUJUR kita dalam nafas kehidupan sehari-hari. Apakah yakin bahwa kita secara individu sudah menjunjung nilai kejujuran? 

Kemudian, sudah terbentukah perilaku jujur sebagai ciri khas dari masyarakat high class society dalam tatanan masyarakat yang heterogen kita Sungguh banyak pertanyaan yang harus dijawab oleh diri kita masing-masing. 

Juga secara jujur berani mengatakan bahwa masyarakat kita termasuk sudah dalam tatanan High Class Society (Tatanan Masyarakat tingkat tinggi), yaitu masyarakat yang berkarakter satria, jujur, taat peraturan dan hukum serta benar-benar rela berkorban demi memikirkan kepentingan individu dan masyarakat lain di sekitarnya.

Baca Juga : Bentuk Soal Pilihan Ganda, Refleksi Permasalahan Kehidupan Kita yang Kompleks

Bila kita berada di negara maju, seperti di Singapura, Australia, Jepang atau Korea Selatan dan negara maju lainnya, entah mengapa masyarakat mereka disebut sebagai masyarakat High Class Society sehingga adanya keteraturan dalam bermasyarakat berbudaya tinggi tersebut membuat hidup dan tinggal di sana menjadi nyaman.

Saya pernah tinggal dan berada di negara tersebut di atas dan mengalami kehilangan barang berharga termasuk dompet penuh. Hebatnya, semua barang yang hilang itu telah dikembalikan pada saya dengan berbagai cara yang berbeda seperti lewat kantor pos atau lainnya.

Oleh karena itu, bila kejujuran sudah menjadi budaya tinggi di masyarakat kita, pastilah handphone teman saya tersebut sudah dikembalikan. Padahal, nafas kehidupan beragama kita bisa dikatakan sangat kuat, hanya saja implementasinya dalam kehidupan sehari-hari terhitung masih lemah.

Bagaimana dengan penemuan uang ratusan juta di dalam tas kresek oleh seseorang di jalan?

Itu sebenarnya kejadian lama yang pernah ada di Tiongkok namun juga terjadi pada driver ojol di negara kita di mana mereka berdua yang menemukan uang ratusan juta dalam tas kresek yang jatuh di jalan raya.

Keduanya punya kesamaan, yaitu menyerahkan uang ratusan juta temuannya tersebut pada pihak berwajib. Hanya saja, selanjutnya tidak ada informasi yang akurat apakah uang tersebut akhirnya diserahkan pada pemiliknya yang sah atau belum.

Nah!, sekarang bagaimana bila Anda yang menemukan uang ratusan juta dalam tas kresek saat di jalan raya yang sepi? Pastilah akan Anda bawa pulang terlebih dulu baru kemudian berfikir berbagai skenario dan menimbang untuk membuat satu keputusan yang tepat, kan!?

Pertama, menyerahkan uang ratusan juta tersebut pada pihak yang berwajib tanpa memikirkan sebenarnya itu uangnya siapa? Masalah uang itu nantinya diserahkan pada pemiliknya atau tidak, Anda tidak ambil pusing.

Kedua, menahan dan menyimpan uang tersebut terlebih dulu tanpa melaporkan sambil menunggu bila berita adanya orang di masyarakat yang merasa kehilangan uang di jalan dan setelah yakin, baru Anda menyerahkan langsung pada pemiliknya karena kawatir bila diserahkan ke pihak berwajib, juga tidak jelas diberikan ke siapa dan itu adalah sifat ketidak percayaan Anda pada orang lain.

Ketiga, bila sudah sekian lama dan waktu berlalu ternyata masih tidak ada orang yang mengklaim telah kehilangan uang ratusan juta dalam tas kresek hitam, mungkinkah Anda akan menyimpannya di rumah dan menggunakannya untuk modal usaha atau untuk biaya pendidikan?

Keempat, bisa jadi Anda akan mendepositokan uang temun itu di salah satu Bank dan berniat untuk tidak menggunakannya semata demi keamanan serta keselamatan diri sambil menunggu pemiliknya yang sah?

Kelima, dan masih banyak opsi lainnya dari Anda tentang bagaimana uang tersebut akan diperuntukan seperti menyumbangkannya untuk panti asuhan dan lainnya. Itu katena setiap orang yang menemukan uang ratusan juta tersebut, pastilah sudah punya pemikiran sendiri di mana setiap dari kita akan berbeda dalam menyikapinya.

***

Jawaban dari pilihan Anda dari situasi pengandaian di atas sebenarnya sudah bisa menjadi tolok ukur, apakah Anda termasuk yang menjunjung karakter kejujuran dan ingin agar masyarakat kita termasuk disebut sebagai High Class Society di mata dunia.

Baca Juga : Perlukah Program Penataran P-4 Dihidupkan Lagi di Sekolah?

Akhirnya, sambil duduk di teras rumah, saya hanya mampu mendoakan semoga ada orang jujur yang menemukan handphone sahabat di atas dalam cerita ini dan mau mengembalikannya. 

Itu semua karena semua data e-banking, aplikasi absen pegawai, data pegawai dan data penting lainnya masih tersimpan di dalamnya. Juga, semoga sahabat saya sudah memberikan fitur keamanan maksimum pada gawainya agar tidak bisa dibuka oleh orang yang menemukannya.

Sambil melamun dan menghela nafas, tiba-tiba mata saya tertumpu pada banyaknya amplop berwarna putih yang menumpuk di meja teras rumah. 

Tebakan saya benar, isinya ternyata pamflet dari para caleg dalam Pemilu 2024 agar saya sudi untuk memilihnya. Untungnya, semua amplop tadi ternyata tidak ada yang berisi uang kertas di dalamnya meskipun, jujur, sempat terbersit dan berharap.

Artikel ditulis untuk Kompasiana.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun