Perjuangan melawan penjajah Belanda yang dipimpin oleh KH. Muhammad Nursalim berlanjut sampai akhirnya beliau tertangkap dan dipenjara di dalam Benteng Van Den Bosch. Konon, karena kebal senjata api, akhirnya beliau dikubur hidup-hidup dan dimakamkan di lapangan tengah utara benteng.
Saya mencoba membandingkan banyak aspek tentang fungsi dan arsitektur bangunan Benteng Van Den Bosh ini dari beberapa dokumen foto lama dan baru yang sudah mendapat izin untuk diunggah dalam penulisan di artikel ini.
Salah satunya adanya fungsi-fungsi dari setiap gedung benteng tersebut seperti pintu gerbang utama dengan jembatan yang bisa naik turun melalui sistem hidrolis air dari parit yang mengelilingi benteng, gudang penyimpanan makanan, gudang senjata atau mesiu, sanitasi jamban yang termasuk modern bila dibanding zamannya, penjara yang kokoh dan banyak lainnya.
Makam Kuno Orang Belanda
Tidak jauh dari lokasi Benteng Van Den Bosch, yang juga masih berada di kelurahan Pelem, ada makam kuno orang Belanda yang bila ditilik tahun meninggalnya, malah ada yang menunjukkan tahun sebelum Benteng Van Den Bosch dibangun.Â
Itu artinya, masyarakat atau keluarga orang Belanda pada masa penjajahan itu sudah bermukim lama di kota Ngawi sejak tahun 1800 an.
Hal itu dibuktikan dengan adanya makam yang namanya sama atau suami istri bahkan satu keluarga dimakamkan di situ.Â