Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kolaborasi Guru dan Orangtua Murid: Bergerak Bersama untuk Tujuan yang Berbeda

2 Desember 2023   13:05 Diperbarui: 2 Desember 2023   15:39 1611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan murid makan siang bersama sehabis lomba di Class Meeting. Sumber gambar dokumen pribadi

Pastilah kita semua merasa jengkel bila melihat ada kendaraan di depan kita yang memberi tanda lampu belok kiri namun dalam praktiknya justu melakukan gerakan berbelok ke kanan saat berada di jalan raya.

Parahnya, semua orang seperti sedang ber-choir ria dengan menyalahkan kaum emak-emak yang dianggap tidak paham aturan berlalu-lintas dan etika berkendara.

Rasanya saya tidak sependapat dengan penilaian yang bertendensi subyektif seperti di atas, karena kaum adam juga banyak yang melakukannya dan bahkan bisa lebih banyak jumlahnya.

Hanya saja, saat berselisih di jalan raya, emak-emak tidak mempermasalahkan siapa yang benar atau salah namun ketangguhan dalam berargumentasi, itu yang membuat para kaum bapak harus bersikap diam dan pasrah saja.

Itulah analogi dalam memberikan gambaran bentuk kolaborasi antara sekolah, guru, dan orangtua atau walimurid di dunia pendidikan kita.

Baca Juga : Menakar Tingkat Kenakalan Murid Sebelum Mengakar Parah

Apakah Kolaborasi di Dunia Pendidikan berjalan berbeda arah?

Kalimat pertanyaan tersebut di atas terkadang malah bisa blunder menjadi kalimat penyataan di kalangan para pemerhati dunia pendidikan karena berbeda arah dengan tujuan yang sama adalah hal yang berbeda bila arahnya sama tapi tujuannya berbeda.

Semua pihak sudah mengetahui bahwa klausa pendidikan para generasi muda itu merupakan tanggung jawab kolektif antara pihak Pemerintah (Kementerian pendidikan, Sekolah, Guru, Dinas pendidikan), Orangtua atau walimurid dan Masyarakat (Lembaga swadaya maayarakat, Dunia insdustri, Komite sekolah, Corporate Social Responbility-CSR Perusahaan  swasta atau BUMN).

Hanya saja bagaimana memahami dan mengimplementasikan tujuan pendidikan demi anak didik sebagi subyeknya melalui kolaborasi bersama itu ibarat arah bergerak bersama namun tujannya berbeda. Hal itu karena adanya nuansa berbagai kepentingan yang berbeda pula (Hidden agenda dan Conflict of interest).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun