"Berikan nama dan alamat dari guru SMPmu yang pernah kamu lukai hatinya, akan saya mintakan maaf mewakili dirimu agar kamu segera diberikan kesembuhan. Jika terlambat, nyawamu taruhannya karena bekas air ludahmu telah menjadi perantara ilmu hitam yang mengalir padamu!" bujuk pak Didik pada Naufal.
Dua pekan telah berlalu, dan Naufal sudah kembali bersekolah. Bengkak pada pipi dan mulutnya sudah hilang bahkan wajahnya semakin berseri. Pak Sutrisno mengamati bahwa sejak peristiwa ludah itu, ada perubahan yang lebih baik pada Naufal. Mulai dari sikap, sopan santun dan ilmu agama dan semangat belajarnya.
Terlepas dari itu semua, sejak kejadian itu, pak Sutrisno merasa segan pada pak Didik dan tidak mengira akan kemampuannya dalam berbagai ilmu gaib.
Sedangkan untuk para murid lainnya, kasus ludah Naufal itu oleh pak Sutrisno dijadikan pesan mendalam dalam mendidik dan mengajar pada muridnya untuk selalu mengutamakan adab karena azab itu berlaku kepada siapapun tak terkecuali dalam kehidupan ini.
Magetan, 19 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H