Masih ada lagi 2 (dua) calon presiden lainnya yang belum menetapkan siapa yang akan dipilih menjadi calon wakil presiden sampai hari ini.
Pertama adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang didukung oleh 4 Partai, yaitu PDI Perjuangan, PSI, Hanura dan PPP, yang saat ini masih berstrategi dan tarik ulur tentang siapa yang pas untuk dipilih menjadi calon wakil presiden dari kubunya.
Ada beberapa pendekatan dan analisa yang liar oleh masyarakat bahwa beberapa mencoba untuk mengutak-atik setiap pasangan berbeda berbeda untuk dipasangkan dengan Ganjar sambil menunggu respon para pemilih.
Sebut saja Mahfud MD, Yeni Wahid dan Khofifah. Bahkan nama Gibran dan Puan Maharani juga dicoba dipasangkan serta diulas elektabilitasnya melalui lembaga survei yang resmi atau tidak.
Kedua. Prabowo Subianto, yang didukung oleh Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Perindo dan terakhir Partai Demokrat.
Sebelumnya, PKB turut mendukung kubu Prabowo, namun akhirnya memilih keluar dan bergabung dengan Partai Nasdem.
Terlepas dari mendukung atau mencabut dukungan untuk kandidat Presiden dan wakil presiden, semua dimungkinkan terjadi dalam dunia politik yang semakin meninggi suhunya menjelang deadline siapa calon presiden dari masing-masing kubu untuk ditetapkan.
Apakah Khofifah adalah kartu truf penentu kemenangan dari kedua calon presiden apabila dipinang menjadi calon wakil presiden di pilpres 2024?
Faktor pertama, Sebelumnya coba amati beberapa partai pendukung yang memilih Khofifah menjadi Gubernur Jawa Timur yang membuatnya terpilih, yaitu ada 6 Partai besar: Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Nasdem dan Hanura.
Namun, Partai Demokrat, PAN, dan Golkar saat ini ada di kubu Prabowo, sedangkan Partai Nasdem  ada di kubu Anies Baswedan. Terakhir adalah partai Hanura dan PPP yang ada di kubu Ganjar Pranowo.
Dari cara berfikir sederhana saja, bisa ditebak hasilnya kelak bila meminang Khofifah untuk menjadi calon wakil presiden