Berpasangan dengan mantan Bupati Trenggalek. Jawa Timur, yaitu Emil Elestianto Dardak yang didukung oleh Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Nasdem dan Hanura, akhirnya pasangan ibu Khofifah dan Emil Dardak mampu memperoleh suara 53,55% terhadap lawannya, pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.
Analisis Program dan Kebijakan
Pertama. Selama menjabat sebagai menteri negara pemberdayaan perempuan Indonesia, beliau banyak mendorong semua kegiatan akan peranan wanita Indonesia melalui program peningkatan pendidikan, keterampilan, dunia usaha bahkan pada program perlindungan hukum Ibu dan anak Indonesia.
Kedua. Juga saat menjadi menteri sosial. Masih segar ingatan masyarakat di saat banyak bencana melanda di berbagai daerah di tanah air, beliau dengan naluri keibuannya, bergerak cepat dalam memberikan respon dan bantuan.
Belum program dalam mengatasi kesenjangan sosial di masyarakat, pengentasan kemiskinan dan program lainnya untuk anak yatim piatu, anak terlantar kaum dhuafa dan para lansia melalui program nyata.
Ketiga. Selama menjabat sebagi Gubernur Jawa Timur, Program-program peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, pengentasan kemiskinan serta berbagi upaya untuk mendorong dunia usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat di Jawa Timur.
Layakkah Khofifah dipinang menjadi Bakal calon wapres perempuan Indonesia yang selanjutnya?
Memperhatikan rekam jejak Khofifah pada uraian di atas, rasanya tidak berlebihan bila jawabannya adalah sangat layak beliau menjadi calon 'Wakil Presiden" Indonesia.
Ingat! Saat ini, ada 3 (tiga) calon presiden Indonesia yang akan maju pada pemilihan presiden 2024 dan sudah ada 1 (satu) yang telah mendeklarasikan pasangannya, yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Mereka didukung oleh Partai Nasdem, PKB dan PKS. Sedangkan Partai Demokrat yang tadinya mendukung Anies, menjadi hengkang setelah ditetapkannya Cak Imin, sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Anies sebagai calon presiden di Pilpres 2024.