Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Akun Medsos Anda adalah Diri Anda yang Sejati

17 September 2023   10:24 Diperbarui: 24 September 2023   13:17 2099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Media Sosial. (Sumber: Pixabay.com/LoboStudioHamburg)

Rasanya tidaklah salah dan terlalu berlebihan bila mencermati judul artikel di atas perihal kebenarannya. 

Mau diakui dan disadari atau tidak, dalam praktiknya pasti ada unsur tersebut dalam berinteraksi digital pada semua aspek kehidupan ini.

Masih ingatkah kita dengan kasus Enzo Allie pada tahun 2019? 

Dia adalah seorang pemuda keturunan Perancis yang sudah diterima menjadi Taruna di Akademi Militer Magelang.

Baca Juga : Angkatan Siber Sebagai Angkatan Kelima, Penting tapi Tidak Perlu.

Namun segera menjadi viral setelah seseorang berani mengunggah foto dirinya yang sedang mengibarkan bendera yang digunakan sebagai simbol oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yaitu organisasi yang dilarang Pemerintah Indonesia karena dianggap bertentangan dengan Pancasila.

Meskipun sudah dihapus dari halaman akun Facebook Enzo, tapi jejak digital tidak pernah bisa hilang dan terlanjur menyebar. Akibatnya, pro dan kontra akan nasib Enzo menjadi polemik tak berkepastian selama beberapa pekan.

Untungnya, ada jaminan dari pihak Angkatan Bersenjata Republik Indonesia bahwa semua sudah sesuai prosedur dan Enzo tetap bisa mengikuti pendidikan militernya untuk menjadi seorang calon perwira.

Belajar dari kasus tersebut, sebetulnya apa saja yang kita tampilkan dan unggah di akun media sosial (Medsos) yang kita miliki seperti komentar, foto, artikel, link yang kita pernah share adalah cerminan akan diri kita yang sesungguhnya.

Mengapa bisa begitu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun