Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Akun Medsos Anda adalah Diri Anda yang Sejati

17 September 2023   10:24 Diperbarui: 24 September 2023   13:17 2099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Media Sosial. (Sumber: Pixabay.com/LoboStudioHamburg)

Pertama adalah tujuan dan motivasi membuat akun medsos. 

Bila ditanya secara akan hal itu, jawaban para users bisa bermacam-macam meskipun tujuan yang 'sesungguhnya' tidak akan pernah bisa terucapkan secara lisan.

Secara normatif dalam bermedsos, umumnya bertujuan untuk silaturahmi dengan sahabat atau kolega, untuk berbisnis dan promosi barang dagangan, untuk syiar dan dakwah agama, untuk tujuan pendidikan serta tujuan baik lainnya misalnya Having fun, humor atau guyonan saja.

Banner Tentang Medsos. Sumber gambar Self-designed by free canva.com.
Banner Tentang Medsos. Sumber gambar Self-designed by free canva.com.

Bila mau jujur, banyak juga yang bertujuan jelek yaitu untuk mencari cuan dengan melakukan penipuan melalui akun medsos dan itu sudah tak terkira jumlahnya dengan modus yang bisa bermacam-macam pula.

Kedua, sebagai Background Check Medsos untuk penentuan tahap selanjutnya. 

Sering dilakukan pada kasus melamar pekerjaan, mendaftar menjadi anggota militer atau kepolisian, mengajukan aplikasi visa untuk bisa masuk ke negara-negara yang terkenal ketat keamanannya, serta mendapatkan persetujuan beasiswa atau bantuan untuk proyek dari proposal yang diajukan.

Pada pengecekan latar belakang seseorang, secara terselubung sering dilakukan oleh perusahaan, instasi pemerintah atau lembaga lainnya untuk mengetahui jejak digital mereka sebelum diterima menjadi karyawan, masuk dinas militer, atau menjadi rekanan bisnis.

Apakah mereka pernah terjerat kasus hukum? Bagaimana track record aktivitasnya selama satu atau dua dekade? Terindikasi jaringan teroris atau kelompok radikal yang menentang pemerintah yang sah?

Semua pertanyaan tersebut di atas akan bermunculan saat berinteraksi dengan orang yang baru kita kenal. Hal yang termudah dilakukan: Coba buka google, ketik nama lengkap individu tersebut secara lengkap dengan tempat tanggal lahir serta alamatnya, kemudian tambahkan keywords : "petikan kasus hukum".

Seketika data bersih atau buruk mereka akan muncul dan dari data itu bisa diambil kesimpulan bahwa mereka masuk kategori red flag atau green flag sebelum memutuskan untuk berinteraksi lebih jauh dan menjalin hubungan bisnis atau apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun