Pertama adalah tujuan dan motivasi membuat akun medsos.Â
Bila ditanya secara akan hal itu, jawaban para users bisa bermacam-macam meskipun tujuan yang 'sesungguhnya' tidak akan pernah bisa terucapkan secara lisan.
Secara normatif dalam bermedsos, umumnya bertujuan untuk silaturahmi dengan sahabat atau kolega, untuk berbisnis dan promosi barang dagangan, untuk syiar dan dakwah agama, untuk tujuan pendidikan serta tujuan baik lainnya misalnya Having fun, humor atau guyonan saja.
Bila mau jujur, banyak juga yang bertujuan jelek yaitu untuk mencari cuan dengan melakukan penipuan melalui akun medsos dan itu sudah tak terkira jumlahnya dengan modus yang bisa bermacam-macam pula.
Kedua, sebagai Background Check Medsos untuk penentuan tahap selanjutnya.Â
Sering dilakukan pada kasus melamar pekerjaan, mendaftar menjadi anggota militer atau kepolisian, mengajukan aplikasi visa untuk bisa masuk ke negara-negara yang terkenal ketat keamanannya, serta mendapatkan persetujuan beasiswa atau bantuan untuk proyek dari proposal yang diajukan.
Pada pengecekan latar belakang seseorang, secara terselubung sering dilakukan oleh perusahaan, instasi pemerintah atau lembaga lainnya untuk mengetahui jejak digital mereka sebelum diterima menjadi karyawan, masuk dinas militer, atau menjadi rekanan bisnis.
Apakah mereka pernah terjerat kasus hukum? Bagaimana track record aktivitasnya selama satu atau dua dekade? Terindikasi jaringan teroris atau kelompok radikal yang menentang pemerintah yang sah?
Semua pertanyaan tersebut di atas akan bermunculan saat berinteraksi dengan orang yang baru kita kenal. Hal yang termudah dilakukan: Coba buka google, ketik nama lengkap individu tersebut secara lengkap dengan tempat tanggal lahir serta alamatnya, kemudian tambahkan keywords : "petikan kasus hukum".
Seketika data bersih atau buruk mereka akan muncul dan dari data itu bisa diambil kesimpulan bahwa mereka masuk kategori red flag atau green flag sebelum memutuskan untuk berinteraksi lebih jauh dan menjalin hubungan bisnis atau apapun.