Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mencermati Sepeda Skuter Listrik di Vietnam dan Dampaknya

27 Agustus 2023   13:22 Diperbarui: 27 Agustus 2023   23:43 3154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan para murid sekolah menengah di kota Quy Nhon, Vietnam dengan Sepeda skuter listriknya. Sumber gambar : Dokumen pribadi


Membaca berita di tanah air tentang dua anak kecil yang mengalami kecelakaan sepeda, skuter listrik baru-baru ini, mau tidak mau telah membuat berbagai lapisan masyarakat khususnya pengguna jalan raya menjadi berbeda pendapat dalam bersikap.

Tidak adanya regulasi yang mengatur secara ketat tentang sepeda skuter listrik ini. Mau diikutkan jenis sepeda motor, tapi saat ada tilang langsung kendaraan, pengendaranya segera mengayuhnya seolah-olah ikut jenis sepeda biasa.

Juga batasan usia yang secara jelas mengatur siapa saja yang boleh mengendarainya. Apakah pengendara juga diwajibkan untuk memiliki SIM?

Juga, kendaran sepeda skuter listrik itu boleh melintas di jalan raya utama apa tidak?

Sebetulnya masih banyak pertanyaan yang jawabannya harus segera didiskusikan mengingat hal regulasi sepeda sekuter listrik itu sangat perlu untuk segera diluncurkan. Jadi, jangan, bila sudah banyak kasus kecelakaan terjadi, barulah dibuatkan regulasi hukumnya.

Fenomena Sepeda Sekuter Listrik di Vietnam

Senyampang berada di Kota Ho Chi Minh dan kota Quy Nhon, Vietnam bagian tengah agak pinggir, saya mencoba untuk 'berburu' info tentang permasalahan per-sepedamotor-an di berbagai kota di Vietnam.

Mengawali jalan-jalan dari Kota terbesar di Vietnam, yaitu Ho Chi Minh, sahabat saya orang Vietnam yang bersedia menjadi pemandu, Mr. Trang DJ, menjelaskan bahwa jumlah penduduk Vietnam ada 100 juta jiwa, namun yang tinggal di kota Ho Chi Minh saja sekitar 14 juta jiwa.

Nah, hal yang mengagetkan, ternyata jumlah sepeda motor di Kota Ho Chi Minh saja sudah mencapai 7 juta dan hampir 1 juta buah lagi untuk sepeda sekuter listrik. Itu artinya, jumlahnya sudah lebih dari 50% jumlah warganya.

Jenis sepeda skuter listrik yang diminati di berbagai kota di Vietnam. Sumber gambar Dokumen pribadi
Jenis sepeda skuter listrik yang diminati di berbagai kota di Vietnam. Sumber gambar Dokumen pribadi
Tidak heran, betapa ruwetnya arus lalu lintas di Kota Ho Chi Minh. Terlebih, adanya sepeda, skuter listrik tak bersuara dan tak berlampu yang berjalan zig-zag berusaha menerobos kemacetan. 

Pengendara yang rata-rata anak sekolah tersebut terlihat banyak yang tidak memakai helmet sebagai pelindung kepala.

Banyak kecelakaan lalu lintas yang menimpa pengendara sepeda skuter listrik tersebut yang disebabkan oleh banyak faktor yang salah satunya ada pada tidak ada batasan usia pengendaranya. 

Oleh karena itu, Pemerintah Vietnam segera tanggap dan telah mengeluarkan regulasi resmi demi keselamatan semua pengguna jalan raya di sana.

Sesuai dengan informasi yang digali dari portal warta online VietNamNet, tentang keputusan Perdana Menteri Vietnam tanggal 12 Desember 2020, no. 2060/ OD-TTg bahwa semua sepeda motor listrik atau sepedamotor di bawah 50 Cm3, harus disyaratkan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi pengendaranya dengan batasan usia minimal 16 tahun.

Bagaimana dengan pelanggaran sepeda skuter listrik?

Wah, jangan ditanya banyaknya. Rasanya sama dengan di kasus pelanggaran lalu lintas di tanah air kita. 

Bayangkan saja, ada 3 juta sepeda skuter listrik di Vietnam dan bahkan di kota Hanoi, ada kecenderungan dari anak sekolah menengah yang beramai-ramai pergi pulang (commute) sekolah dengan motor listrik itu.

Fenomena itu saya lihat sendiri di sana pada tahun 2015 saat musim gugur. Dugaan saya, pemerintah Vietnam saat itu telah melegalkan anak sekolah berkendara sepeda skuter listrik yang kecepatan maksimalnya hanya 50 Km/ jam. Ternyata asumsi saya itu salah.

Sampai saat ini, anak sekolah belum dizinkan mengendarai sepeda skuter listrik sekalipun, namun namanya anak-anak, mereka kerap mencuri kesempatan untuk melanggarnya.

Maka tak ayal, 90% kecelakaan di Vietnam yang diambil dari sumber yang sama di atas, ternyata didominasi oleh para pelajar. 52% nya terjadi pada mereka yang pergi pulang sekolah dengan sepeda skuter listrik itu.

Berbagai upaya untuk menekan angka kecelakaan dilakukan oleh otoritas Vietnam. 

Mulai dari surat peringatan pada orangtua dari pengendara yang melanggar, denda ringan sampai berat termasuk pemanggilan orangtua dan membuat surat pernyataan demi mencegah generasi muda mereka banyak yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

Kemarin sore, saat bertemu dengan anak-anak sekolah yang bergerombol di pinggir jalan raya dekat hotel, saya mencoba meminta izin untuk mengendarai sepeda skuter listrik mereka dan sekaligus minta izin untuk mengambil dokumen fotonya.

 Mencoba sepeda skuter listrik di Ho Chi Minh, Vietnam. Sumber gambar dokumen pribadi.
 Mencoba sepeda skuter listrik di Ho Chi Minh, Vietnam. Sumber gambar dokumen pribadi.
Ternyata kencang juga laju motor listrik mereka. Seperti sepeda motor matic di tanah air. 

Jadi, rasanya memang sudah sepantasnya ada regulasi ketat yang mengatur penggunaan sepeda skuter listrik ini di tempat kita untuk melindungi generasi muda kita.

Salam dari Kota Ho Chi Minh dan Quy Nhon, Vietnam, 27 Agustus 2023!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun