Banyak kecelakaan lalu lintas yang menimpa pengendara sepeda skuter listrik tersebut yang disebabkan oleh banyak faktor yang salah satunya ada pada tidak ada batasan usia pengendaranya.Â
Oleh karena itu, Pemerintah Vietnam segera tanggap dan telah mengeluarkan regulasi resmi demi keselamatan semua pengguna jalan raya di sana.
Sesuai dengan informasi yang digali dari portal warta online VietNamNet, tentang keputusan Perdana Menteri Vietnam tanggal 12 Desember 2020, no. 2060/ OD-TTg bahwa semua sepeda motor listrik atau sepedamotor di bawah 50 Cm3, harus disyaratkan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi pengendaranya dengan batasan usia minimal 16 tahun.
Bagaimana dengan pelanggaran sepeda skuter listrik?
Wah, jangan ditanya banyaknya. Rasanya sama dengan di kasus pelanggaran lalu lintas di tanah air kita.Â
Bayangkan saja, ada 3 juta sepeda skuter listrik di Vietnam dan bahkan di kota Hanoi, ada kecenderungan dari anak sekolah menengah yang beramai-ramai pergi pulang (commute) sekolah dengan motor listrik itu.
Fenomena itu saya lihat sendiri di sana pada tahun 2015 saat musim gugur. Dugaan saya, pemerintah Vietnam saat itu telah melegalkan anak sekolah berkendara sepeda skuter listrik yang kecepatan maksimalnya hanya 50 Km/ jam. Ternyata asumsi saya itu salah.
Sampai saat ini, anak sekolah belum dizinkan mengendarai sepeda skuter listrik sekalipun, namun namanya anak-anak, mereka kerap mencuri kesempatan untuk melanggarnya.
Maka tak ayal, 90% kecelakaan di Vietnam yang diambil dari sumber yang sama di atas, ternyata didominasi oleh para pelajar. 52% nya terjadi pada mereka yang pergi pulang sekolah dengan sepeda skuter listrik itu.
Berbagai upaya untuk menekan angka kecelakaan dilakukan oleh otoritas Vietnam.Â
Mulai dari surat peringatan pada orangtua dari pengendara yang melanggar, denda ringan sampai berat termasuk pemanggilan orangtua dan membuat surat pernyataan demi mencegah generasi muda mereka banyak yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.