Akan tetapi, perang yang dibayangkan secara konvensional, yaitu berhadap-hadapan seperti langsung perang zaman dulu, semua itu sudah tidak ada.Â
Justru yang tampak, adalah perang teknologi hasil dari Artificial Inteligence ( A.I.) atau hasil dari kecerdasan buatan berupa smart bom dan drone, yaitu pesawat tempur canggih tanpa pilot di dalamnya.
Bila seperti itu, sudah sepatutnya angkatan bersenjata dari empat matra di negara Indonesia secara khusus dan berkelanjutan untuk semakin meningkatkan sumber daya manusia tentaranya terutama dalam menguasai teknologi informasi dan komputer.
Mereka para wajib militer dari bidang Informatika dan komputer, perlu diberi ruang untuk berkontribusi nyata dan berkarya, baik melalui rekayasa software dan hardware pada cyber system semata demi menjaga keutuhan NKRI daripada membentuk angkatan siber sebagai matra kelima.
Merdeka!