Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mau Tahu Bukti Bahwa Kemerdekaan Indonesia Bukanlah Sebuah Hadiah?

18 Agustus 2023   00:07 Diperbarui: 18 Agustus 2023   13:01 5667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naskah Proklamasi yang diketik oleh Sayuti Malik. Sumber gambar dari Kompas.com.

Momen merayakan Hari Kemerdekaan sebuah negara yang pernah dijajah bangsa lain, pasti membuat masyarakatnya untuk flashback akan perjalanan sejarahnya sampai menjadi satu negara yang merdeka dan berdaulat.

Penjajahan dari negara-negara maju secara teknologi dan ekonomi pada bangsa lain yang masih dianggap terbelakang banyak terjadi di muka bumi ini pada masa-masa kolonialisme saat itu.

Negara hebat seperti Amerika sekalipun juga pernah "dijajah" dan menjadi negara merdeka dari Inggris raya setelah habis-habisan berjuang dengan segala pengorbanannya, Hari Kemerdekaan itu pun akhirnya didapatkan pada 4 Juli 1776.

Beberapa negara di Afrika juga menderita karena zaman kolonialisme yang berada di bawah kendali negara Eropa. Belum lagi, negara Jerman sendiri ternyata juga mampu menaklukan sebagian besar negara-negara di benua Eropa pada Perang dunia kedua.

Sementara itu, negara Jepang, dalam waktu singkat telah hampir menguasai dan menjajah banyak negara di kawasan Asia Pacifik dan Tenggara bahkan termasuk negara Tiongkok yang diketahui memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia pun juga harus merasakan deritanya menjadi negara jajahan.

Saat Hari Kemerdekaan tiba bagi setiap negara yang pernah dijajah, adalah titik awal yang penting akan eksistensi sebuah negara tersebut untuk berdiri tegak di atas kaki mereka sendiri sebagai negara yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa dan negara lain di belahan benua manapun.

Hanya saja, bagaimana kemerdekaan itu diperoleh atau dideklarasikan oleh sebuah negara, saat ini, semuanya beramai-ramai untuk menelisik kembali akan sejarah perjalanan terbentuknya sebuah bangsa dan negaranya masing-masing.

Apakah Kemerdekaan itu diperoleh dari hadiah, dari janji, dari hasil perjuangan dengan pengorbanan jiwa dan raga atau dari hasil bantuan negara lain adalah predikat yang selalu menghantui dan menjadikan polemik sampai saat ini.

Bagaimana dengan Indonesia?

Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, bukanlah dinyatakan sebagai hasil dari pemberian, janji atau hadiah dari siapa pun, namun melainkan dari hasil sebuah proses perjuangan.

Menelisik sejarah deklarasi kemerdekaan Indonesia dari Kompas.com (15-03-2023), ada hal yang perlu dijadikan perhatian bahwa pernah ada sebuah janji dari Perdana Menteri Jepang, yaitu Jenderal Kuniaki Koiso pada tahun 1944, yang akan memberikan kemerdekaan pada Indonesia.

Akan tetapi para tokoh pergerakan muda Indonesia, Soekarno, M.Hatta dan tokoh nasional lainnya tahu bahwa semua itu adalah janji kosong. 

Hal itu semata untuk meredam gejolak pemberontakan dari tentara yang diinisiasi dan dipimpin oleh Supriyadi dari PETA (Pembela Tanah Air).

Juga, kekalahan demi kekalahan telah menimpa pasukan Jepang di hampir semua kawasan di medan perang Asia Pasifik pada akhir tahun 1944 sampai dengan pertengahan 1945 oleh tentara Sekutu yang dipimpin oleh negara Amerika Serikat.

Maka tanggal 2 April 1945, dibentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). 

Karena BPUPKI itu dianggap sebagai badan abal-abal bentukan Jepang, Soekarno pun menolak dan dia dengan beberapa tokoh pemuda segera membentuk dan mengetuai PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Janji palsu Jepang itu akhirnya dikenal sebagai Janji Koiso dan Soekarno mengetahui bahwa Jepang tidak akan pernah menepati janjinya karena itu sebenarnya hanya strategi untuk mengulur waktu atas pendudukan Jepang di bumi Nusantara.

Begitu tersiar kabar bahwa Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak akibat dijatuhkannya bom atom dan hal itu membuat Jepang menyerah tanpa syarat pada pasukan Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945, beberapa negara bekas jajahan Jepang segera memproklamirkan kemerdekaannya.

Salah satunya adalah negara Korea yang menyatakan hari kemerdekaannya pada tanggal 15 Agustus 1945. Berita itu pun akhirnya tersiar secara cepat.

Makna dibalik Penculikan Soekarno dan M.Hatta.

Para pemuda seperti Soekarni, Wikana, Choirul Saleh dan lainnya yang geram karena Soekarno sebagai ketua PPKI tidak segera merespon berita tersebut, maka pada hari Kamis tanggal 16 Agustus 1945 sekitar pukul 03.00 WIB, mereka "menculik" Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok.

Tuntutannya hanya satu, yakni meminta Soekarno-Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu apapun.

Dari sejarah yang dirangkum dari Wikipedia.org, disebutkan bahwa pada awalnya sempat terjadi penolakan oleh Soekarno yang menjabat ketua PPKI, karena masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah Jepang.

Hampir saja terjadi kudeta dari para pemuda pada hari yang sama, namun hal itu tidak terjadi karena pasukan pembela tanah air (PETA) masih bisa mencegah dan tetap memaksa Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamirkan Indonesia secepatnya tanpa menunggu izin atau perintah dari negara mana pun.

Segerahlah disusun naskah asli Proklamasi yang ditulis tangan sendiri dan penuh coretan oleh Soekarno yang kemudian diketik oleh Sayuti Malik.

Pasukan Jepang yang tahu bahwa akan ada pendeklarasian kemerdekaan Indonesia, segera mengirim pasukan dan menjaga lapangan IKADA (sekarang Lapangan Monas) untuk mencegah kedatangan Soekarno dan para pemuda serta masyarakat banyak lainnya.

Oleh karena itu, akhirnya diputuskan bahwa Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.

Jadi, proses penculikan itu adalah salah satu bukti konkrit dari perjuangan dan pergerakan bangsa Indonesia menjadi negara kesatuan yang merdeka dan berdaulat.

Kemerdekaan sejati yang didapatkan telah dibuktikan dengan banyaknya penderitaan dan juga korban jiwa raga serta materi masyarakat Indonesia selama ratusan tahun pada masa penjajahan.

Selanjutnya adalah tugas Anda, para generasi muda sebagai penerus bangsa untuk mengisi dan menjaga kemerdekaan Indonesia agar tidak sia-sia! 

Merdekaa!!!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun