Dari sejarah yang dirangkum dari Wikipedia.org, disebutkan bahwa pada awalnya sempat terjadi penolakan oleh Soekarno yang menjabat ketua PPKI, karena masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah Jepang.
Hampir saja terjadi kudeta dari para pemuda pada hari yang sama, namun hal itu tidak terjadi karena pasukan pembela tanah air (PETA) masih bisa mencegah dan tetap memaksa Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamirkan Indonesia secepatnya tanpa menunggu izin atau perintah dari negara mana pun.
Segerahlah disusun naskah asli Proklamasi yang ditulis tangan sendiri dan penuh coretan oleh Soekarno yang kemudian diketik oleh Sayuti Malik.
Pasukan Jepang yang tahu bahwa akan ada pendeklarasian kemerdekaan Indonesia, segera mengirim pasukan dan menjaga lapangan IKADA (sekarang Lapangan Monas) untuk mencegah kedatangan Soekarno dan para pemuda serta masyarakat banyak lainnya.
Oleh karena itu, akhirnya diputuskan bahwa Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.
Jadi, proses penculikan itu adalah salah satu bukti konkrit dari perjuangan dan pergerakan bangsa Indonesia menjadi negara kesatuan yang merdeka dan berdaulat.
Kemerdekaan sejati yang didapatkan telah dibuktikan dengan banyaknya penderitaan dan juga korban jiwa raga serta materi masyarakat Indonesia selama ratusan tahun pada masa penjajahan.
Selanjutnya adalah tugas Anda, para generasi muda sebagai penerus bangsa untuk mengisi dan menjaga kemerdekaan Indonesia agar tidak sia-sia!Â
Merdekaa!!!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H