Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perlukah Program Penataran P-4 Dihidupkan Kembali di Sekolah?

31 Mei 2023   13:42 Diperbarui: 1 Juni 2023   09:18 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara sebagai salah satu kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila. Foto Dokpri

Itu semua adalah pertanyaan-pertanyaan yang menghantui kita khususnya para guru atau orang tua yang khawatir apabila anak-anak terpengaruh budaya dan ideologi lain yang merusak mereka sebagai generasi penerus bangsa.

Sebagai pendidik, bagaimana menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila pada anak-anak sejak dini bukanlah satu pekerjaan ringan seperti membalik telapak tangan saja.

Anak didik perlu diberikan pembiasaan terus menerus agar mereka akan mempunyai karakter yang kuat dan kepribadian akan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.

Dengan begitu, anak didik akan mempunyai jiwa nasionalisme yang kuat, sifat toleransi yang luas saat menjalani kehidupan di tengah masyarakat dan bernegara, dan tentu saja juga jiwa patriotisme tinggi demi menjaga persatuian dan bangsa dan negara Indonesia.

Secara formal, memang anak-anak sudah mendapatkan materi Pendidikan Pancasila melalu mata pelajaran wajib (Cumpolsory Subject) yang dulu dikenal dengan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang kemudian berubah menjadi PKn (Pendidikan Kewarganegaraan.

Semua materi teori nilai-nilai moral, kepribadian dan karakter Pancasila sudah termaktub di dalam pelajaran tersebut. Sedangkan untuk pengimplementasiaannya, pemerintah dalam hal ini Kemdikbud Ristek RI menuangkannya dalam program tersendiri, yaitu P-3 ( Profil Pelajar Pancasila) di Kurikulum 13 (Kurtilas).

Dalam Kurikulum Merdeka dengan gaung Merdeka Belajarnya, program P-3, disempurnakan menjadi P-5, yaitu Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan melalui kegiatan nyata dengan menawarkan tema atau topik yang berhubungan dengan toleransi, kearifan lokal, adat istiadat, budaya dan lainnya.

Bila itu semua diterapkan dengan sungguh-sungguh, terencana dan terukur dan berkesinambungan, maka Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila secara tidak langsung akan mampu menjawab tentang perlu atau tidak adanya program Penataran Pedoman dan penghayatan Pancasila (P-4) kembalu bagi anak didik di masa sekarang.

Tantangan bagi anak didik kita di era global yang serba cepat berubah untuk membekali mereka agar mampu bersaing dengan negara dan juga mampu menuju Indonesia Emas tahun 2045 adalah hal yang berat.

Ini semua merupakan tanggung jawab bersama antara orangtua, sekolah dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila pada jiwa mereka agar mampu berpikir kritis dan kreatif demi keutuhan, kemajuan, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di masa depan. 

Solusi tepatnya adalah melalui pemberian suri tauladan yang baik dari para pemimpin kita pada semua aspek kehidupan bernegara dan bermasyarakat sebagai Pancasilais sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun