Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Badut, Manusia Silver, dan Gepeng, Mereka Juga Berhak Bahagia di Hari Lebaran!

19 April 2023   09:51 Diperbarui: 20 April 2023   21:35 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebetulnya, bila ada pertanyaan seperti itu, sudah tidak terkira lagi peranan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang rutin men-sweeping para pengemis, gelandangan, anak punk, pengamen dan manusia silver serta badut untuk didata dan diberi pemahaman. 

Bila perlu juga akan diberi pembinaan dan pelatihan berupa keterampilan untuk bekal penghidupan dari dinas sosial sebaga intansi terkait.

Namun sekali lagi, semua itu seolah-olah menjadi percuma karena kebanyakan dari mereka akan kembali ke jalanan lagi. Sungguh seperti lingkaran setan yang sulit dicari ujung pangkal dalam mengatasinya.

Faktor apa saja yang diduga sebagai penyebabnya?

Faktor Mental (Internal).

Bila sudah menyangkut mental, ini rasanya sepertinya sulit untuk diubah. Perasaan malu, tanpa keterampilan dan harga diri sepertinya sudah terkikis dalam sanubarinya.

Merasa percuma karena sudah merasa kerja keras namun penghasilan tetaplah minim, lebih baik santai dengan pemasukan yang besar dengan catatan berani malu meskipun dianggap sebagai sutu pekerjaan yang hina.

Anda mungkin tidak menyangka bahwa banyak yang mau menjadi manusia silver, badut jalanan, gepeng (gelandangan dan pengemis) atau pengamen itu karena mereka bisa meraup penghasilan rata-rata per harinya berkisar Rp300.000 bila sepi dan mencapai Rp500.000 bila weekend atau hari libur. Mengejutkan, bukan?!

Coba Anda kalikan sendiri berapa penghasilan mereka bila setiap hari mereka berada di jalanan dalam satu bulan! Bisa kalah tuh para pegawai negeri atau karyawan swasta yang sering dianggap sebagai satu perkerjaan yang bergengsi atau terhomat.

Gara-gara informasi yang seperti itu, tidak heran hampir semua perempatan di jalan raya saat ini banyak sekali bermunculan manusia silver, gepeng, badut, dan pengamen.

Faktor internal ini bisa meliputi self esteem, pride, collaboration, hardwork, motivation, endurance, dan masih banyak lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun