ISIS, adalah perubahan nama setelah Al Qaeeda pecah dan mengusai Iraq selama perang melawan pasukan Amerika dan sekutunya.Â
Sementara itu, pasukan polisi dari SWAT, mengambil alih jalannya ketertiban dan keamanan Irak karena kekosongan kepemimpinan setelah rezim Saddam Husein jatuh.
Pasukan SWAT dari polisi Irak ini menjadi rintangan terbesar bagi ISIS untuk mendirikan pemerintahan baru di negara Irak dan Suriah. Akibatnya, Perang yang sedang terjadi sudah melampui batasan dari sisi kemanusiaan, agama, norma, hukum dan kode etik.
Dikisahkan dalam alur cerita, karena ISIS kesulitan dalam mengalahkan pasukan SWAT yang militan dan terlatih, mereka menculik dan membunuh semua anggota keluarga dari para pasukan SWAT tersebut.
Bahkan memperkosa istri dari pasukan SWAT sampai hamil. Hal ini membuat motif perang berubah menjadi masalah dendam pribadi dan dampaknya, perilaku setiap pasukan SWAT yang tersisa dianggap lebih sadis daripada ISIS.
Pemeran utama, Mayor Jasem ( Suhail Dabbacach), sebagai komandan SWAT yang tersisa, tetap memburu semua anggota ISIS dan anteknya serta langsung mengeksekusinya. Â Sedangkan Kawa Salah Al-Faily (Adam Bessa), adalah rekrutan baru yang tadinya lugu, polos, lembut, patuh dan sopan, telah menjadi orang yang berdarah dingin gara-gara perang.
Naskah film yang ditulis dan disutradarai oleh Matthew Michael Carnahan ini memberikan gambaran yang nyata bahwa kehidupan ini tidak melulu indah.Â
Perang yang terjadi juga tidak antar agama yang berbeda. Bisa saja sesama agama, keyakinan, suku dan faktor lainnya.
Pesan yang ingin disampaikan ke kita bahwa Perang, tidak ada yang membawa atau memberikan manfaat apapun. Baik bagi pemenang sekalipun, mereka juga mengalami kerugian.Â
Apalagi bila perang yang terjadi itu justru antar negara atau sesama muslim. Menyedihkan, bukan!? Selanjutnya, siapa yang mati syahid?Â
Silakan menonton film selengkapnya di kanal Youtube dan setelah itu sebaiknya jadikan sebagai bahan perenungan bagi kita semua sebagai orang muslim.