Jiwa Tak Bersayap
Terlahir sama suci menikmati kefanaan
Jiwa-jiwa bebas mengenakan sayap di punggung
Juga sembunyi-sembunyi memilih bertanduk di kepala
Saling mengajak dan mengingatkan demi oligarki diri.
Dua belas purnama diarungi dalam kerentaan fisik dunia
Tanduk lebih memilih jiwa yang terpasung
Satu purnama menawarkan sayap pada raga yang rela
Semua ada harganya di satu bulan suci ini.
Sayap dan tanduk tak akan terlihat oleh mata jiwa
Namun perilaku dan niat diri yang nanti akan mengusung
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!