Dari penerapan hukum ini saja sudah terasa aneh, kan? Jadi, bukan didasarkan bahwa Anda benar atau salah, patuh hukum dan aturan lalu lintas atau tidak.
Amati lainnya! Â Di kita, betapa bebasnya orang merokok. Mereka mau di keramaian, hajatan, selamatan, di kantor, di kendaraan umum tanpa memedulikan hak orang lain yang tidak merokok.Â
Ada satu teman saya dari Mexico, Hernandez yang berani mengatakan pada saya bahwa
"Your country is a heaven for smokers". Saya mau marah, juga nggak bisa karena memang kenyataannya begitu.
Begitu banyak hukum, peraturan daerah dan undang-undang yang setengah hati diterapkan di negeri kita dan itu membuat para wisman berani 'nakal'. Kita semua sebagai masyarakat adalah orang yang bertanggung jawab telah mengajari mereka berperilaku kurang ajar.
Para wisman telah melihat banyaknya aturan di sini yang dilanggar dan itu dianggap lunak oleh mereka. Parahnya, mereka mencoba untuk menguji kepastian akan keberanian penerapan hukum langit dan bumi kita, Indonesia.
Kita semua harus introspeksi diri dan jika kita ingin menjadi negara yang berdaulat dan disegani bangsa lain, tegakkan aturan dengan sebenarnya.Â
Tidak peduli mereka dianggap membawa devisa atau tidak, Mereka semua harus patuh dan taat dengan aturan di sini. Kita harus tegas karena ini sudah menyangkut harkat dan martabat bangsa.
Jangan sampai terjadi bahwa bangsa lain berani memandang remeh semua aturan dan hukum apapun di negeri kita dengan beranggapan 'The rule is no rule' .
Salam hormat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H