Dalam artikel berikut ini, saya akan mencoba untuk membahas betapa pentingnya pertukaran pelajar untuk murid setingkat sekolah menengah atas (SMA) dalam skala nasional.
Sedangkan di artikel sebelumnya, telah disampaikan bahwa banyak pelajar tingkat SMA dari Indonesia yang telah mengikuti program pertukaran ke luar negeri. Bahkan, mereka, para tokoh nasional kita, saat masih menjadi murid SMA, banyak yang telah mengikuti program tersebut.
Mereka semua yang kembali ke tanah air selanjutnya disebut returnees, yaitu para pelajar yang telah dianggap berhasil menjalankan tugasnya dengan baik sebagai duta pelajar Indonesia di luar negeri.
Baca Juga : Seluk Beluk Pertukaran Pelajar Internasional, Ini Gambarannya!
Memperhatikan keseluruhan program pertukaran pelajar Internasional itu, sejujurnya, ada satu hal yang membuat saya bertanya-tanya dalam hati sampai sekarang.
Mengapa Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, TIDAK menginisiasi atau mengadakan program pertukaran pelajar tingkat SMA antar Provinsi di seluruh Indonesia?
Jika memang ingin menanamkan rasa nasionalisme sejak dini pada para generasi muda kita, seharusnya ada program pertukaran pelajar tingkat SMA antar sekolah di Indonesia.Â
Kenapa harus murid setingkat sekolah menengah atas (SMA)?
Hal itu karena murid setingkat SMA dianggap sudah dewasa dalam berfikir, mandiri dan sudah punya tanggung jawab dibanding murid di SMP atau SD.
Dimana anak yang naik ke kelas XI, atau 2 SMA, perlu diberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di semester 3 atau 4-nya di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di salah satu kota di  Provinsi lain di seluruh Indonesia.