Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Seijin No Hi: Too Much Love Will Kill You

25 Februari 2023   12:45 Diperbarui: 4 Maret 2023   09:45 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana menyikapi dan mengambil kasus tersebut di atas sebagai "Kaca Benggala", yaitu cerminan diri kita semua sebagai orang tua?

Masyarakat langsung mengambil kesimpulan bahwa kasus Mario Dandy itu terjadi akibat pemberian kasih sayang yang berlebihan dari orang tuanya. Akibatnya, semua itu justru membuat anak menjadi manja (Spoiled Child) dan tidak mandiri serta tidak tahu apa itu istilah  "tanggung jawab".

Di Indonesia, saat anak memasuki usia ke 17 tahun, artinya, pada diri mereka secara hukum kenegaraan, sudah disebut orang dewasa. Otomatis, hak dan kewajibannya juga sama di mata hukum. Bukan Restorative Justice lagi seperti halnya kasus hukum pada usia anak-anak.

Benarkah mereka sudah bisa disebut dewasa? Jika ada pertanyaan seperti itu, jawabannya akan relatif. Hal itu karena perbedaan perspektif dari sudut agama, secara hukum negara, secara fisik, atau secara psikologis.

Banyak orang tua di kita yang memang terbukti memanjakan anak. Bayangkan saja, betapa bangganya mereka saat 'mampu' membelikan sepeda motor mahal dengan kapasitas mesin besar, juga Handphone mahal demi anaknya saat ke sekolah. Jika perlu, demi 'rasa sayang' itu, mereka pun berhutang, juga akan dijalani.

Bisa ditebak, betapa banyak anak-anak setingkat sekolah dasar dan menengah yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Belum punya SIM (Surat Izin Mengemudi), lagi Tingkat logika dan emosinya di jalan raya masih belum stabil. 

Akhirnya, hanya meratap dan menyisakan penyesalan setelah semua terjadi. Kita semua jarang atau bahasa kasarnya, tidak mau mengambil pembelajaran dari banyak kasus sebagai Kaca Benggala.

Di beberapa negara maju, seperti Amerika, Australia, Eropa, dan Korea, anak sudah disebut dewasa saat mereka menginjak usia ke 20 tahun.

Masa remaja mereka (Teen-age), diawali pada usia 13 tahun sampai dengan 19 tahun. Coba Anda lafalkan dalam bahasa Inggris! Nah, jadi tahu kenapa istilahnya disebut teenagers.

Di Jepang, bahkan ada hari khusus untuk yang mereka yang meninggalkan masa remaja dan mulai memasuki masa dewasanya. 

Hari Kedewasaan (成人の日), dibaca Seijin no Hi adalah momen yang ditunggu semua orang. Bahkan pemerintah kota setempat (Shi), secara resmi dan terjadwal mengadakan upacara di balai kota dimana banyak yang hadir dengan pakaian tradisional Jepang, yaitu Kimono.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun