Belum teknologi robot CNC (Computer Numerucal Control) di banyak pabrik yang mengakibatkan banyak orang ter-PHK dari tempatnya bekerja di banyak dunia.
Pengalaman saya saat saya berada di pabrik mobil Toyota di Kota Fukuoka Jepang yang kapasitas produksinya mencapai 3.000 unit per hari, di dalam proses pengerjaannya, hampir semua bagian mobil telah diambil alih oleh robot CNC tersebut.
Proses pengecatan, pengelasan, pemasangan komponen, panelisasi dan semuanya sudah bersifat robotic. Peran beberapa manusia yang bekerja, hanya sebagai supervisor atau operator bila ada malfunction dari semua peralatan otomasi yang sedang bekerja.
otomasi dalam proses produksi massal di Pabrik mobil yang sangat besar dan luas itu, hanya ada ratusan karyawan. Padahal, kapasitas produksi mobil yang dihasilkan per hari bisa mencapai 2.000 sampai dengan 2 500 unit.
Demikian juga saat saya berada di pabrik mobil KIA, Gwangju, Korea Selatan. Semua sudah
Sudah siapkah Indonesia menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi dan menyongsong Revolusi Industri 5.0 yang didominasi oleh peran Artificial Intelligence?
Jawaban sejujurnya jika boleh berpendapat, secara individu, orang Indonesia sangat mampu dan siap menerima, menyesuaikan dan bahkan mengusai kecerdasan buatan (AI) tersebut.
Hanya saja, secara kolektif kemasyarakatan, mereka masih gagap teknologi dan gamang menerima perubahan secara global.
Kebingungan mereka akan teknologi AI, telah dimanfaatkan oleh orang lain bahkan negara lain. Tidak heran, kejahatan Cyber marak terjadi dimana-mana dan korbannya mereka rata-rata, orang yang tidak up-to date dengan kemajuan teknologi.
Bagaimana dengan aplikasi Chat-GPT (Generative Pre-Trained) yang sudah ramai merasuk di dunia pendidikan?
Aplikasi bahasa generatif yang diprogram secara teknologi yang men-transform data tersimpan untuk memperkirakan jawaban dari pertanyaan yang diberikan.