Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar dari Kasus Giorgio Ramadhan, Kenali Apa Itu Multiple Personality Disorder

18 Februari 2023   11:32 Diperbarui: 7 Maret 2023   21:51 2167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila lepas kendali sampai menjadi 'marah', tidak semua orang memiliki pemahaman akan kemampuan 'Anger Management'., yaitu bagaimana mengubah energi negatif yang merusak menjadi energi positif yang membangun dan bermanfaat.

Ciri-ciri D.I.D itu akan terlihat saat seseorang mempunyai banyak tekanan atau beban hidup. Misalnya karir yang macet, penghasilan tidak stabil, masalah hubungan komunikasi dalam keluarga, tidak terwujud akan cita-citanya, hutang-piutang, penyakit tidak kunjung sembuh dan masih banyak lainnya.

Sedangkan dalam dirinya si penderita D.I.D ini, sering muncul perasaan cemas berlebihan pada situasi normal, mudah tersinggung, sensitif, mudah pening saat sedang emosi, sorot mata yang sering tidak fokus, cepat berubah dari sedih ke perasaan gembira dan sebaliknya, suka berbicara tentang topik yang tidak relevan dengan kenyataan atau berbicara akan banyak kelebihan dirinya, amal sedekahnya dan perilaku sehari-hari yang tidak konsisten.

Psikoterapi, sebetulnya adalah solusi atas gejala yang muncul pada mereka yang memiliki kepribadian ganda. Jika boleh jujur, sebetulnya bisa diduga dan dikira setiap orang memilikinya.

Namun sering kita ketahui bersama, sepertinya peran dari ilmu Psikologi dan adanya Psikotes untuk mengetahui kepribadian dan kecerdasan, masih dikesampingkan di masyarakat kita yang seolah-olah dianggap hanya menghamburkan uang semata.

Jadi tidak heran bila pernah mendengar banyaknya kasus sopir bus yang ugal-ugalan dalam berkendara di jalan raya. Status sosial yang tersisih, gaji yang rendah dan karir yang tidak jelas bisa memunculkan D.I.D pada dirinya yang dipicu oleh satu masalah sepele.

Terutama disaat sedang berada di belakang kemudi busnya. Pada moment itulah, dirinya adalah berubah menjadi sang 'penguasa' jalan yang sedang melepaskan beban pada sesama pengguna jalan lainnya.

Belum lagi kasus lain dimana ada oknum Polisi yang menembak sesama polisi lainnya, juga oknum pejabat ASN yang menganiaya masyarakat hanya gara-gara mobilnya terserempet sepeda motor, dan banyak kasus lainnya seperti seorang pejabat yang berubah karakternya setelah "duduk" di kursi jabatan atau menyandang. 'pangkat/ gelar tinggi'.

Satu yang menarik adalah Apakah seorang guru juga bisa mempunyai kepribadian ganda?

Jawaban jelas juga ada, bahkan salah satu sahabat saya sesama guru harus di-non aktifkan untuk mengajar karena divonis mempunyai D.I.D Akut. Setiap hari, dirinya berubah-ubah mood mengajarnya. Juga, parahnya pernah merasa dirinya sebagai kepala sekolah.

Sebagai sahabatnya, saya merasa prihatin dan empati. Mungkin beban profesinya sebagai guru yang berjibun dan juga saat melihat anak didiknya yang malas belajar, sering membolos, terlibat kenakalan yang mengarah ke ranah kriminalitas dan hal lainnya adalah faktor pemicu Multiple Personality menjadi Disorder muncul pada sahabat guru tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun