Semua cara dihalalkan demi datangnya transfernya 'cuan' Â berkat banyaknya keuntungan dari iklan bisnis yang singgah dari platform di kanal banyak media sosial seperti kanal YouTube sebagai satu contohnya.
Jika perlu, demi konten online-nya bisa mempeoleh banyak viewers, like, subscribe dan komentar, semua norma apapun akan ditabraknya. Bahkan, berita sensasi, fitnah, perselingkuhan dan sex bebas banyak mendominasi konten negatif di banyak portal internet.
Paling menyedihkan, bila ada konten yang berdalih sosial seperti pengumpulan dana untuk korban bencana, mengunggah foto orang yang sakit parah dan perlu biaya atau konten sejenis yang membuat iba para netizen, namun ujung-ujungnya, semua itu adalah konten penipuan, atau juga dana yang terkumpul, justru dipakai untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Bagaimana dengan konten Alip Ba Ta dan Dimas Senopati? Apakah bisa dikategorikan pengemis online? Sebentar? Anda kenal mereka berdua itu apa tidak? Â
Sebut saja Alip Ba Ta, yang nama aslinya Alief Gustakhiyat. Orang Ponorogo yang hijrah ke Ibukota. Bekerja sebagai sopir Forklift, namun dari hobinya bermain gitar dan mengunggahnya di kanal YouTube, dia mampu meraup jutaan Rupiah setiap bulannya.
Selanjutnya Dimas Senopati. Cowok yang dianugerahi suara emas. Jika Anda dengarkan, suara Dimas seperti suara gabungan dari penyanyi dunia, Bon Jovi dan Steven Tyler dari Aerosmith.
Kedua orang tersebut sudah bukan lagi disebut Indonesian Artists, karena tingkat kepopuleran dan kemampuan mereka justru diakui dunia. Saya juga sedikit heran, kenapa orang kita justru sedikit yang mengenalnya. Aneh, kan?
Mau tahu duet mereka berdua yang menggemparkan para penggemar musik di Amerika dan Eropa? Simak di sini!
Tidak ada norma apapun yang dilanggar oleh Alip dan Dimas demi menarik para viewers untuk mendapat banyak Like dan Subscribe. Mereka berdua tetap berkarya di dunia musik dengan bakat mereka sendiri-sendiri.
Itu artinya, pertanyaan dari salah satu murid saya jadi terjawab bahwa selama konten itu membawa banyak kemanfaatan, memberikan ilmu pengetahuan dan inspirasi dan memberikan dakwah/tausiyah untuk pembentukan aklaq serta karakter yang baik, artinya BUKAN lah termasuk golongan para pengemis online yang bertujuan demi cuan semata.
Salam