Mohon tunggu...
Nufaisa Az Zahra
Nufaisa Az Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam di UIN Sunan Gunung Djati

In my spare time I like to cook and play with cats

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Review Film Dokumenter: Batu Nisan Aceh Warisan Masa

2 Agustus 2022   02:11 Diperbarui: 2 Agustus 2022   02:22 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kementerian Pariwisata menetapkan sebanyak 62 lokasi bersejarah sebagai situs cagar budaya yang tersebar di seluruh Aceh, salah satunya Makam Kandang XII, tempat dimakamkannya sebanyak 12 Kesultanan Aceh yang memerintah pada masa Kerajaan Aceh Darussalam abad 1497-1630 Masehi. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc. 

2. Rectangular

Makam Sultan Iskandar Muda di Aceh berbentik Rectangular (Sumber: Wikipedia.org)
Makam Sultan Iskandar Muda di Aceh berbentik Rectangular (Sumber: Wikipedia.org)

3. Silinder atau bulat.

Filosofi Batu Nisan

Ciri sebuah nisan dapat dilihat dari pahatan dan epigrafiknya. Makna filosofis dari batu nisan itu sendiri pada awalnya hanya sebagai penanda serta tidak memiliki makna khusus namun pada kalanya para pembuat batu nisan menambahkan nilai dan bentuk bentuk artistik seperti: 

  • Corak corak keislaman yaitu petikan ayat Al-Quran, Hadis nabi, Syair baru kemudian diukirkan nama dan gelarnya 
  • Simbol-simbol keabadiaan berbentuk seperti pintu atau gerbang menyiratkan adanya dunia yang lebih kekal setelah kematian. Dalam arti lebih luas lagi batu nisan ini memiliki makna adanya alam kebangkitan setelah kematian


Perkembangan Batu Nisan Aceh

Samudra Pasai awalnya merupakan kerajaan yang didirikan oleh Sultan Malikussaleh pada abad ke-13 Masehi. Kerajaan Samudra yang dikenal sebagai pedagang yang maju karena kekayaan hasil bumi ini banyak dikunjungi oleh pelaut asing kerajaan ini berakhir adalah suatu di Malaka pada awal abad ke-16 hingga kemudian dijual kembali oleh Sultan Aceh Darussalam pertama Ali mughayat Syah

Tulisan nisan di Samudra Pasai dan demikian juga dengan yang ada di Lamuri dan Aceh Darussalam memiliki gaya tersendiri dari periode ke periode.

 1. Periode 1460 M - 1524 M (Nisan plak-plieng atau artinya yaitu nisan yang coraknya beragam) 

2. Periode 1530 M (Kandang XII) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun