2. Rectangular
3. Silinder atau bulat.
Filosofi Batu Nisan
Ciri sebuah nisan dapat dilihat dari pahatan dan epigrafiknya. Makna filosofis dari batu nisan itu sendiri pada awalnya hanya sebagai penanda serta tidak memiliki makna khusus namun pada kalanya para pembuat batu nisan menambahkan nilai dan bentuk bentuk artistik seperti:Â
- Corak corak keislaman yaitu petikan ayat Al-Quran, Hadis nabi, Syair baru kemudian diukirkan nama dan gelarnyaÂ
- Simbol-simbol keabadiaan berbentuk seperti pintu atau gerbang menyiratkan adanya dunia yang lebih kekal setelah kematian. Dalam arti lebih luas lagi batu nisan ini memiliki makna adanya alam kebangkitan setelah kematian
Perkembangan Batu Nisan Aceh
Samudra Pasai awalnya merupakan kerajaan yang didirikan oleh Sultan Malikussaleh pada abad ke-13 Masehi. Kerajaan Samudra yang dikenal sebagai pedagang yang maju karena kekayaan hasil bumi ini banyak dikunjungi oleh pelaut asing kerajaan ini berakhir adalah suatu di Malaka pada awal abad ke-16 hingga kemudian dijual kembali oleh Sultan Aceh Darussalam pertama Ali mughayat Syah
Tulisan nisan di Samudra Pasai dan demikian juga dengan yang ada di Lamuri dan Aceh Darussalam memiliki gaya tersendiri dari periode ke periode.
 1. Periode 1460 M - 1524 M (Nisan plak-plieng atau artinya yaitu nisan yang coraknya beragam)Â
2. Periode 1530 M (Kandang XII)Â